Emas Masih “Terluka”, Pasar Pantau Perdamaian Ukraina Dan Powell

0
146

Emas masih berupaya mengobati ‘luka’ nya dan berada di sekitar area 1.918 hingga 1.928, dan hanya naik 0,30% intraday sejak pembukaan sesi Asia. Logam kuning itu mencatat penurunan mingguan terbesarnya sejak Juni 2021 seiring membaiknya sentimen pasar selama pekan lalu, sehingga menjadi penghambat permintaan safe-haven khususnya emas batangan.

Namun, penolakan Ukraina atas permintaan Rusia untuk menyerah di Mariupol kembali memperbarui penghindaran risiko. Dengan berakhirnya pertemuan kebijakan Fed dan BOE, fokus pasar kembali pada perkembangan seputar konflik Rusia-Ukraina, dengan informasi yang beredar mengatakan pembicaraan damai antara kedua belah pihak tidak menunjukkan perkembangan signifikan, memicu kembali penghindaran risiko.

Dolar AS kembali menjadi aset melihat permintaan safe haven baru, yang memberikan tekanan pada harga emas. Selain itu, kenaikan harga minyak yang diperbarui bersamaan dengan mendatarnya kurva imbal hasil obligasi semakin mengkhawatirkan pasar, menguntungkan dolar dengan mengorbankan emas.

Selain kesiapan Kyiv untuk bertempur di Mariupol, meningkatnya serangan di Ukraina oleh pasukan Rusia juga menyebabkan kondisi yang suram. Saat ini, Utusan China menunjukkan kesiapan untuk mengurangi eskalasi perang di Ukraina tetapi pasar memiliki keraguan karena pembicaraan minggu lalu antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping menahan diri untuk tidak menyampaikan rincian besar atas masalah utama.

Sebaliknya, diskusi mengenai Taiwan menambah kegelisahan China-Amerika dan menyebabkan permintaan safe-haven emas baru. Di tempat lain, meningkatnya angka covid di China dan penangguhan perdagangan di Hong Kong oleh firma real estat Evergrande yang bermasalah juga membebani sentimen pasar.

Perlu dicatat bahwa People’s Bank of China (PBOC) seperti yang sudah diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah. Sesuai dengan langkah kebijakan terbaru, Suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) satu tahun dipertahankan di 3,7% sementara mitra lima tahun tetap tidak berubah di 4,6%.

Selanjutnya, Presiden AS Joe Biden akan melakukan sambungan telepon dengan para pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris. Mengingat eskalasi terbaru pada masalah Ukraina-Rusia, para politisi dapat memberikan lebih banyak tekanan pada Moskow, yang diyakini akan menambah kekuatan emas.

Arah pergerakan emas hari ini kemungkinan akan dipengaruhi oleh pidato Ketua Fed Jerome Powell. Jika Powell terus isyaratkan risiko penurunan terhadap inflasi di masa depan, pelemahan dolar AS akan membuat emas mencatat kenaikan.