Emas Manfaatkan Dolar Yang Masih Tertekan

0
90
Gold Emas thumb

Emas kembali capai level 1750 menyusul Indeks dolar AS yang masih belum mampu lanjutkan pemulihan di tengah Risk Aversion pasar saat ini. Bahkan emas diperkirakan masih akan tertahan hingga pidato ketua Federal Reserve Powell dan data ADP AS di pekan ini.

Emas sempat turun di bawah level 1.750, namun seiring perdagangan sesi Eropa, logam mulia itu kembali menembus level kritis 1750 setelah Indeks Dolar AS berupaya keras memperpanjang kenaikannya setelah merasakan penguatan di sesi Tokyo. Sementara itu, indeks Dolar gagal bertahan di atas level tertinggi dua hari di 106.40 di tengah kehati-hatian pasar dan sentimen menghindari aset berisiko.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Acuan AS semakin melemah menyusul para pelaku pasar terus berhati-hati menjelang pidato dari ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dijadwalkan pada hari Rabu. Dengan Imbal hasil Treasury AS 10-tahun terus mengalami penurunan hingga di bawah 3.63%.

Keresahan mulai timbul di China. Ini disebabkan oleh rumah tangga mulai frustrasi yang berada di rumah mengikuti protokol Covid-19 untuk waktu yang lebih lama. Dan kondisi ini telah menakuti seluruh pasar global. Indeks S&P500 Futures memperpanjang penurunannya, sebuah gambaran akan penghindaran risiko yang tengah terjadi.

Mengintensifkan protes oleh individu terhadap tindakan langkah penguncian anti-Covid oleh otoritas China untuk mengurangi infeksi telah meredam tema minat risiko. Hal ini telah menyebabkan penurunan tajam pada mata uang yang sensitif terhadap risiko. Namun, kondisi yang seharusnya mendukung Dolar AS, justru terjadi sebaliknya.

Perlu dicatat bahwa penurunan harga emas cukup rendah dibandingkan aset yang lebih dianggap berisiko jatuh. Katalis yang berdampak besar pada harga emas adalah pemulihan Dolar AS, dan kekhawatiran  menjelang pidato oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Pidato Jerome Powell akan memberikan isyarat kepada pelaku pasar tentang apakah the Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) atau akan beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih rendah. Jika the Fed melembut dalam mengambil kebijakan suku bunga maka akan memperkuat harga Emas ke depannya.

Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang dirilis pekan ini akan menjadi fokus utama pasar. Perubahan laju pekerjaan di Amerika Serikat pada bulan November akan berdampak penting pada keputusan suku bunga Federal Reserve. Namun sebelum itu, investor akan mencermati data Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP) Amerika Serikat. Menurut perkiraan, ekonomi AS telah menambah 200 ribu pekerjaan baru di pasar tenaga kerja, lebih rendah dari rilis sebelumnya sebesar 239 ribu.