Emas Kian Perkasa Ketika AS Diserang Corona

0
115

JAVAFX – Pada perdagangan hari Kamis (27/2) di bursa komoditi, Harga emas berjangka kembali menguat di Asia setelah otoritas AS mengkonfirmasi “penyebaran komunitas” virus covid-19 di California.

Emas Berjangka untuk pengiriman April naik 0,6% menjadi $1,652.65.

Logam mulia ini diperdagangkan di bawah level tertinggi selama tujuh tahun dan telah mengungguli aset safe haven lainnya, seperti yen Jepang dan Franc Swiss.

Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan seorang pasien di California telah terkonfirmasi terinfeksi, meski tidak memiliki riwayat perjalanan atau paparan dengan pasien yang terinfeksi virus covid-19.

“Pada saat ini, penyebab pasien terpapar masih belum diketahui, mungkin ini bisa menjadi contoh penyebaran komunitas COVID-19, yang akan menjadi pertama kalinya terjadi di Amerika Serikat. Penyebaran komunitas berarti penyebaran penyakit yang sumber infeksinya tidak diketahui, ada kemungkinan pasien tertular virus dari seseorang yang terinfeksi dari negara lain.”

Virus ini sekarang menyebar lebih cepat di luar Cina daripada di dalam, memicu kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dari pembatasan perjalanan, gangguan rantai pasokan dan penurunan permintaan mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Upaya untuk menahan wabah telah melumpuhkan sebagian besar ekonomi China, yang perlahan-lahan kembali normal. Ada kekhawatiran bahwa negara-negara lain dapat menghadapi masalah yang sama dengan penyebaran virus di seluruh dunia.

Berita itu dirilis beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan rendahnya risiko virus corona menyerang ke Amerika. Trump mengumumkan semalam bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan bertanggung jawab atas penanganan AS terhadap wabah virus tersebut.

Beberapa pedagang memperingatkan bahwa safe haven status yang ditetapkan untuk aset AS tidak dijamin dan sentimen pasar dapat dengan cepat berbalik melawan greenback jika infeksi corona mulai meningkat dengan cepat di Amerika Serikat.

Dalam berita lain, Goldman Sachs Group memprediksi emas berpeluang naik di level $1.800 per ounce. “Jika efek virus menyebar ke Q2, kita bisa melihat emas bisa berada di atas level $1.800/ons.”

Emas kini telah menjadi “the haven of last resort,” kata analis Goldman, Mikhail Sprogisin, dalam sebuah catatan.