JAVAFX – Emas ingin akhiri perdagangan minggu ini dengan episode positif lagi dengan keinginan pula berada di atas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce meskipun pasar melihat fundamental ekonomi AS yang kokoh.
Sejauh ini kans atau kesempatan penguatan emas memang masih ditahan oleh makin kuatnya ekonomi dalam negeri AS. Beberapa fundamental ekonominya sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed di akhir tahun ini sekali lagi. Mendengar kosa kata suku bunga the Fed yang naik, maka emas harus segera undur diri.
Yang menjadi pertanyaannya sekarang ini bahwa pasar membutuhkan keyakinan terhadap berapa kali lagi di 2018 nanti the Fed akan menaikkan suku bunganya. Apakah 3 kali seperti keinginan sebagian besar pejabat the Fed, ataukah 4 kali seperti keinginan sebagian besar pengamat dan pasar. Idealnya memang suku bunga the Fed tahun depan naik antara 2 hingga 3 kali saja, karena progres reformasi pajak tersebut, apakah bisa terselenggara awal tahun depan ataukah baru semester kedua tahun depan.
Semakin cepat reformasi pajak Trump terlaksana, maka kemampuan the Fed dalam memperbaiki defisit neracanya akan semakin cepat tertangani sehingga akan semakin mudah kenaikan suku bunga tersebut terjadi.
Seperti kita ketahui gebrakan dari Trump yang ingin mengganti Yellen dengan Jerome Powell sebagai ketua the Fed yang baru meskipun fundamental ekonomi AS membaik, namun membuat dolar AS alias greenback berhasil ditekan sempurna oleh emas sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,90 atau 0,69% di level $1291,90 pertroy ounce.
Awal pekan lalu, Janet Yellen menyatakan bahwa ekonomi AS melaju dengan moderat, sehingga membutuhkan sebuah rencana matang agar ekonomi AS tidak lepas kendali secara sendirian sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan di pasar global. Beberapa hari lalu, Fed’s Beige Book juga menyatakan hal yang senada bahwa aktivitas bisnis dan ekonomi AS berjalan secara normal meskipun kategori badai masuk dalam perhitungan laporan tersebut. Nah, apakah akhir pekan nanti Yellen makin menegaskan hal tersebut meski dirinya kemungkinan besar tidak terpilih kembali sebagai ketua the Fed lagi di Februari nanti
Beige Book juga menjelaskan ketatnya tenaga kerja AS membuat benefit atau upah karyawan bertambah. Namun perusahaan ini tidak mau menaikkan harga sehingga selama awal tahun hingga Agustus lalu, the Fed merata-rata inflasi AS hanya 1,4%, jauh dibawah target bank sentral itu sendiri. Hal inilah sedikit membuat emas kemungkinan besar masih dapat untuk membaik harganya meski dalam Beige Book sendiri dipaparkan akan ada kenaikan suku bunga sekali lagi di rapat Desember nanti.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Bloomberg