JAVAFX- Emas diujung penantian pergerakan di perdagangan akhir pekan ini untuk meneruskan mendekati level psikologis $1200nya ataukah malahan menjauhinya ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS.
Perdagangan semalam, emas sempat membaik diuntungkan testimoni Yellen di hari keduanya untuk bertemu muka dengan parlemen AS setelah nada dovish Yellen membuat rangkaian tersebut berakhir di dalam aksi ambil untung sesaatnya menjelang data penjualan ritel dan inflasi AS hari ini.
Pada perdagangan Kamis kemarin, emas masih jauh dari level terendah dalam 4 bulannya meski ucapan Yellen yang bernada dovish membuat emas dalam nuansa ambil untung sesaatnya, sehingga harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $2,40 atau 0,20% di level $1216,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,23 atau 1,43% di level $15,66 per troy ounce.
Sisi negatif emas sempat berhasil dilalui emas pada perdagangannya kemarin setelah muncul kontroversi email atau surat elektronik antara seorang jaksa di Rusia dengan Donald Trump Junior yang menyangkut surat-menyurat elektronik lawan politik Trump senior dalam pemilihan presiden November tahun lalu.
Agenda ekonomi Trump yang pro terhadap pertumbuhan AS kemungkinan akan tersendat kembali seperti bulan lalu, sehingga nuansa safe haven akan muncul di pagi hingga malam nanti sebelum Yellen bertemu muka dengan untuk hari kedua bersama komite perbankan senat AS.
Nada dovish dari Yellen membuat perlawanan dolar AS juga tidak akan besar, dan ini bisa dimanfaatkan emas untuk dikoleksi lebih lanjut, namun tak berlanjut karena data klaim pengangguran AS dan data inflasi produsen AS membaik.
Klaim pengangguran AS dan inflasi produsen AS yang rilis semalam masih dibawah angka 250 ribu klaim dan inflasi produsen AS meski masih dibawah target the Fed namun memberi peluang bahwa kondisi ekonomi AS baik-baik saja.
Dukungan emas yang melemah ini bisa berlanjut besar karena semangat suku bunga super rendah serta mulai dipikirkannya pengurangan paket stimulus di beberapa bank sentral utama dunia selain the Fed. Bank of Canada sudah memulainya Rabu malam lalu, tinggal apakah ECB dan BoE akan ikut serta di tahun ini.
Dorongan kenaikan suku bunga the Fed hari ini juga bergantung terhadap penjualan eceran AS, bila membaik maka daya beli konsumen AS dapat diartikan sedang meningkat sehingga aktivittas industri atau manufaktur serta penyerapan tenaga kerja juga akan tinggi.
Kondisi ini bisa diartikan juga bahwa arus uang tunai yang beredar atau money supply juga akan meninggi sehingga ada sebuah kecocokan dimana inflasi dan pertumbuhan sama-sama meninggi dan hal ini mengharuskan bank sentral untuk mulai mengetatkan situasi moneter tersebut dengan cara menaikkan suku bunganya demi menghindari kondisk ekonomi yang memanas atau overheating.
Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: China Daily