JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(31/8/2017), emas dipastikan dalam ruang koreksi lagi pada perdagangan hari ini menjelang data-data ekonomi AS yang mendukung terhadap kenaikan suku bunga the Fed akhir tahun ini.
Memang sejak Selasa lalu, emas masih bertahan diatas level psikologis $1300 per troy ounce, dimana diawali dari hasil Jackson Hole dimana Yellen menyiratkan bahwa the Fed tidak akan segera merubah kebijakan suku bunganya. Hal ini terungkap karena Janet Yellen lebih baik memperbaiki sistem perbankan nasionalnya agar lebih kokoh menghadapi reformasi ekonomi yang akan dijalankan oleh Presiden Trump. Juga karena Korea Utara meluncurkan rudal uji cobanya kembali.
Data sentimen konsumen AS sudah membaik, dilanjutkan lagi data pertumbuhan ekonomi alias GDP AS dan data ADP payroll juga baik, sehingga membuat mata investor dunia membatin dalam hati bahwa AS masih layak menjadi tempat untuk berinvestasi. Menandakan bahwa data klaim pengangguran dan core PCE AS juga diperkirakan akan membaik juga nanti malam. Bila semuanya membaik maka kondisi kenaikan suku bunga the Fed akan nampak kembali di tahun ini.
Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, dapat dipastikan mata uang greenback akan menguat, sekaligus pula akan membuat emas segera dijauhi oleh investor dunia. Namun sepertinya perihal tekanan emas dan penguatan dolar AS juga tidak akan besar karena investor masih menantikan agenda politik Trump di pekan ini.
Trump sendiri sedang menargetkan bahwa reformasi pajak akan selesai sebelum kuartal ketiga tahun ini berakhir atau sekitar Oktober ini, pemotongan pajak usaha AS ini dapat mendorong kegiatan ekonominya. Perihal pembicaraan pelonggaran batas debt ceiling atau batas defisit anggaran yang menjadi momok penghalang reformasi ekonomi Trump diharapkan dapat disetujui parlemen sehingga keleluasaan gerak Trump makin nyata.
Kondisi tersebut membuat dolar AS dan emas saling berseteru karena investor yakin bahwa ekonomi AS sedang mencari jalan keluar perbaikannya. Faktor agenda ekonomi Trump ini juga mengharuskan the Fed untuk lebih fokus terhadap bagaimana cara untuk memperbaiki defisit neracanya, dimana biasanya perbaikan neraca akan menghindari perubahan suku bunga dan juga melakukan pelemahan mata uangnya.
Dengan hal ini, maka diperkirakan bahwa dolar AS kemungkinan besar masih bisa tertekan dan dapat dimanfaatkan oleh emas untuk membaik lagi. Semalam, harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,10 atau 0,39% di level $1308,80 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah tipis $0,02 atau 0,12% di level $17,50 per troy ounce.
Pelemahan sepertinya bisa juga berlanjut setelah data kegiatan PMI di sektor jasa China kurang sesuai dengan harapan pasar.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times