Emas Dibawah Tekanan Bearish Baru, Incar Level Krusial 1700

0
89

Pada sesi Eropa pada hari Rabu (31/08/2022), harga emas kembali mendapat tekanan bearish. Kenaikan yield Obligasi AS tenor 10 tahun, menjadi biang kejatuhan harga saat ini. Disisi lain, Dolar AS kembali mendapatkan daya tariknya menjelang data ketenagakerjaan AS.

Setelah menghabiskan perdagangan di sesi Asia dengan gerakan yang berfluktuasi pada kisaran ketat di atas harga $1.720, harga emas justru berbalik ke selatan selama awal perdagangan Eropa dan jatuh ke level terendah dalam sebulan di bawah $1.715.

Sumber kejatuhan harga saat ini adalah kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dolar AS. Greenback menguat kembali di tengah memburuknya suasana pasar. Indeks saham berjangka AS kembali turun ke wilayah negatif di awal sesi Eropa, menunjukkan terjadinya aliran safe-haven yang mulai mendominasi perdagangan. Pada gilirannya, mendorong Indeks Dolar AS naik di atas 109,00.

Sementara itu, benchmark imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik hampir 1% hari ini di 3,138%, tidak memungkinkan emas melepaskan tekanan bearish. Para investor juga semakin khawatir tentang prospek permintaan emas ketika China kembali berpegang teguh pada kebijakan nol-Covid dan memberlakukan pembatasan baru di sejumlah kotanya.

Hari ini akan dirilis data dari ADP tentang angka ketenagakerjaan di sektor swasta untuk bulan Agustus. Pembuat kebijakan Fed telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan menilai data sebelum memutuskan ukuran kenaikan suku bunga September.

Perangkat FedWatch CME Group menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan probabilitas 71,5% dari kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya. Angka ADP yang lebih kuat dari perkiraan dapat memungkinkan taruhan Fed yang hawkish untuk terus mendorong penilaian dolar menjelang laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang sangat dinanti pada hari Jumat.

Pelaku pasar juga akan memperhatikan kinerja indeks utama Wall Street setelah bel pembukaan. Kecuali ada peningkatan nyata dalam suasana risiko, dolar kemungkinan akan mempertahankan kekuatannya selama sesi Amerika.