Emas mencatat penurunan pada sesi perdagangan Rabu pagi di Asia. Kondisi pasar saat ini tak lepas dari kehati-hatian pasar di tengah penantian laporan pekerjaan AS terbaru, yang dapat memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve dapat memulai pengurangan aset dan naikkan suku bunga.
Dengan pemulihan pasar tenaga kerja yang diperlukan bagi Fed untuk memulai pengurangan pembelian aset, jelas fokus saat ini tertuju pada laporan pekerjaan, termasuk payroll non-pertanian, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Penurunan emas juga terpengaruh data ekonomi AS, dengan indeks kepercayaan konsumen Conference Board (CB) AS turun ke angka 113,8, terendah dalam enam bulan. Selain itu, data indeks komposit harga rumah S&P/Case-Shiller di 20 kota urban utama AS tumbuh mencapai rekor 19,1% pada bulan Juni.
Dari benua eropa, beberapa pejabat di Bank Sentral Eropa (ECB) juga mulai mempertimbangkan apakah akan memulai pengurangan aset, dengan indeks harga konsumen (CPI) tahunan Zona Euro yang dirilis Selasa tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 3% di bulan Agustus.
Di Asia Pasifik, indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Caixin China, yang dirilis pada Rabu pagi, hari ini, lebih rendah dari perkiraan 49,2, di bawah angka 50 yang menunjukkan pertumbuhan. Di Australia, pertumbuhan ekonomi negeri kanguru tumbuh 9,6% per tahun dan 0,7% per kuartal.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust turun 0,2% menjadi 1.000,26 ton pada hari Selasa, level terendah sejak April 2020.
Emas berjangka turun tipis 0,06% menjadi $1,817,05. Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis pada hari Rabu setelah mencapai level terendah di lebih dari tiga minggu terakhir sehari sebelumnya. Perdagangan logam mulia lainnya, perak datar di $23,88 per ounce, sementara platinum naik 0,3% dan paladium naik 0,5%.