Emas Coba Gaet Penguatan Lebih Jauh

0
123

JAVAFX – Emas coba gaet penguatan lebih jauh kembali pada perdagangan hari ini terinspirasi dengan hasil rapat suku bunga the Fed semalam.

Indikasi penguatan ini muncul kembali setelah the Fed menyatakan bahwa masalah defisit neraca $4,5 trilyun akan segera dimulai untuk dikurangi setidaknya pada September nanti.

Tujuan perbaikan defisit ini agar the Fed lebih leluasa untuk melakukan operasi pasar bila terjadi kondisi yang kritis seperti di medio 2008 lalu.

Penguatan emas sebetulnya diinginkan pasar agar tetap terjaga alias situasi kondusif tetap dipertahankan pada perdagangan hari ini untuk melanjutkan episode yang bagus dari pergerakan sepekan lalu.

Tampak sekali bahwa harga emas akhir-akhir ini sangat menginginkan bahwa level psikologis $1300nya segera untuk didekati lagi ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS yang makin tidak jelas.

Pada perdagangan kemarin, emas kembali menatap kenaikannya, sehingga harga emas kontrak September di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,20 atau 0,65% di level $1266,70 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,09 atau 0,56% di level $16,64 per troy ounce.

Gejolak mata uang yang diperdagangkan sangat fluktuatif dengan munculnya skandal Trump yang baru dan rencana perubahan kebijakan moneter di Eropa serta the Fed yang tidak merubah kebijakan suku bunganya, membuat harga emas masih nyaman untuk positif kembali kala itu.

Di pasar mata uang yang diperdagangkan sangat fluktuatif dengan tereliminasinya pengaruh skandal Trump dimana awal pekan kemarin muncul semalam bahwa voting RUU Kesehatan AS yang merupakan agenda ekonomi Trump ternyata tidak lolos sebagai Undang-undang.

Ini bisa dibaca dan diisyaratkan bahwa jalan lain dari agenda ekonomi Trump yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan makin tidak tahu kejelasannya dan ini tentu kabar buruk bagi the Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunganya di masa mendatang.

Selesai dengan voting RUU Kesehatan yang gagal, situasi politik AS belum berhenti dengan agenda RUU Sanksi bagi Rusia, Iran dan Korea Utara.

Situasi ini tentu akan mempengaruhi pergerakan mata uang utama dunia khususnya dolar AS yang merupakan patokan dari mata uang utama dunia, karena agenda ekonomi Trump belum menunjukkan hasil yang mengarahkan kepada akselerasi ekonomi AS, kecuali semalam data perumahan AS yang membaik, sedikit mengarahkan bahwa investasi di AS masih baik-baik saja.

Persoalan Trump terus berlarut-larut tiada kepastian, maka bisa memberikan efek tak bagus bagi inflasi di AS yang terus merendah karena bila dukungan agenda ekonomi Trump menjadi tidak berkelanjutan, maka dukungan akselerasi ekonomi AS akan tersendat-sendat jalannya sehingga pada akhirnya agenda kenaikan suku bunga the Fed makin tidak jelas.

Kondisi hasil Fed meeting semalam seakan ada isyarat bahwa dolar AS harus melemah dalam jangka menengah karena perbaikan defisit neraca mengharuskan mata uangnya melemah alias undervalued.

Dengan begitu kans emas terus menguat masih ada, namun sesekali akan tertahan karena beberapa data ekonomi AS seperti pesanan barang dan klaim pengangguran AS yang akan rilis nanti malam nampaknya akan membaik.

 

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: MarketWatch (.com)