Harga emas sempat membukukan kenaikan moderat di sekitar level 2.291 pada hari Rabu sepanjang perdagangan sesi Asia. Potensi emas melanjutkan penurunan cukup beralasan, mengingat keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (Fed) pada hari Rabu akan mempertahankan kebijakan moneter dengan mempertahankan suku bunga di level saat ini dan mempertahankan sikap hawkish-nya.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Mei dan mempertahankan sikap hawkish nya pada pengumuman hasil pertemuan hari Rabu waktu setempat, atau Kamis dini hari waktu Indonesia barat. Harapan pelonggaran Fed telah tertunda lebih lanjut, dengan peluang penurunan suku bunga pada bulan Juni turun menjadi sekitar 10% dan peluang penurunan suku bunga pada bulan September turun di bawah 75%, menurut alat CME FedWatch.
Investor akan mengambil lebih banyak arahan dari Konferensi Pers setelah pertemuan Fed. Nada hawkish dari Fed dapat mengangkat Dolar AS dan mengurangi daya tarik logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. Indeks Dolar AS melanjutkan tajam di sesi kemarin dan terus memperbarui level tertinggi mingguan di level 106,23, ditopang oleh yield obligasi AS yang masih mempertahankan momentum kenaikan dan hanya mencatat penurunan ringan, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4,67%.
Akan tetapi, China, sebagai konsumen emas terbesar di dunia, yang telah membeli emas secara stabil sejak Oktober 2022, menandai akumulasi emas terpanjang sejak setidaknya tahun 2000, berpotensi membantu menahan penurunan emas lebih lanjut bahkan mendorong kenaikan harga emas.
Selain itu, pembelian emas besar-besaran dan terus menerus oleh bank sentral China meningkatkan kecurigaan bahwa pemerintah mungkin tidak hanya memperkuat mata uangnya tetapi juga meletakkan dasar ekonomi untuk invasi skala penuh ke Taiwan, seperti yang dilaporkan Telegraph pada hari Selasa.
Para pelaku pasar akan memantau perkembangan seputar ketegangan China-Taiwan, bersama dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Setiap risiko eskalasi ketegangan dapat mendorong aliran safe-haven dan menguntungkan harga emas.
Prospek harga emas di masa depan masih tidak pasti dan akan tergantung pada berbagai faktor tersebut. Jika The Fed mempertahankan sikap hawkishnya dan dolar AS terus menguat, harga emas berpotensi turun lebih lanjut. Namun, jika terjadi peningkatan permintaan emas sebagai safe-haven akibat ketegangan geopolitik, harga emas dapat rebound.
Jika, the Fed dalam Minutes Meeting FOMC hari ini menunjukkan sikap seperti yang sudah diperkirakan oleh para pelaku pasar, logam mulia akan kembali melemah terseret oleh kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi. Namun, jika Powell dalam konferensi pers nya menunjukkan sikap keraguan, emas berpotensi rebound menyusuri penurunan saat ini.