Emas Bisa Lanjutkan Penguatannya

0
118

JAVAFX – Emas bisa lanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini dengan dukungan bahwa agenda ekonomi AS masih belum mampu menahan gejolak harga emas untuk terus positif.

Sebetulnya emas sendiri nampak masih terbata-bata untuk bergerak naik dari beberapa hari perdagangan kebelakang karena masalah verbal intervensi pejabat-pejabat the Fed beberapa waktu lalu sangat menganggu keinginan beli investor dimana investor seakan trauma terhadap emas akan mendapatkan mimpi buruk bila suku bunga the Fed naik secara atraktif.

Penguatan emas di awal perjalanan perdagangan pagi hari kemarin berhasil dipertahankan hingga penutupan tadi pagi, dimana harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,50 atau 0,20% di level $1249,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Juli di Comex ditutup menguat $0,18 atau 1,08% di level $16,83 per troy ounce.

Beberapa hari lalu, para pejabat the Fed selalu menyatakan bahwa kondisi suku bunga rendah sangat membahayakan bagi masa depan perekonomian AS. Pejabat-pejabat the Fed tersebut mengungkapkan situasi ini karena beberapa sektor ekonomi AS sudah menunjukkan akselerasi yang mengencang, sehingga lambat laun inflasi yang mereda akan kembali memuncak karena daya beli konsumen akan meninggi di beberapa bulan kedepan.

Data klaim pengangguran minggu lalu masih dibawah angka 250 ribu orang, sehingga memberikan suggest bahwa kondisi ini menggambarkan sektor tenaga kerja AS masih ketat, sehingga diperkirakan payroll dan unemployment AS di bulan ini masih akan membaik. Dengan demikian, puncak kekhawatiran investor terhadap harga emas mungkin akan menguap disaat data payroll awal bulan depan dirilis.

Hari ini bila data klaim pengangguran masih dibawah angka tersebut, kemungkinan emas di perdagangan hari ini bisa sedikit tertekan kembali, mengingat ancaman kenaikan suku bunga the Fed akan muncul lagi.

Masalah defisit neraca the Fed $4,5 trilyun bisa menjadi dukungan utama kenaikan harga emas, dimana selama ini belum berhasil pengurangan defisitnya sehingga bank sentral harus terus menambah cadangan emasnya. Seperti kita lihat bahwa agenda kesehatan pengganti ObamaCare saja masih belum menemukan jalan keluar karena persoalan anggaran belanja pemerintah yang membengkak.

Bila ini berlarut-larut penyelesaiannya, maka dikhawatirkan agenda ekonomi Trump yang lain juga akan terbengkalai. Sebagian besar agenda ekonomi Trump adalah agenda yang sangat menunjang pertumbuhan ekonomi AS, namun sangat memberatkan dari sisi pendapatan pemerintah.

Contohnya seperti reformasi pajak, diperkirakan kesempatan pendapatan pemerintah akan hilang sekitar 15% pertahunnya, namun di sisi lain akan terjadi peningkatan produksi industri karena harga-harga akan murah dan daya beli akan melonjak.

Praktek substitusi ini memang sudah lazim dipergunakan beberapa negara untuk mendongkrak ekonomi, namun kadangkala persoalan ekonomi ini harus membutuhkan persetujuan parlemen AS, sehingga komoditas politik akan muncul dan perlu dicermati lebih dalam oleh investor emas.

Situasi kritis ini memang berdampak jangja panjang, namun setidaknya bila reformasi pajak atau agenda ekonomi Trump lolos, maka emas sudah siap-siap turun begitu dalamnya.

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing

Sumber gambar: China Daily