Harga emas mencoba untuk pulih di sesi Jumat setelah di sesi kemarin meluncur ke level terendah di lebih dari satu bulan meskipun penguatan dolar menekan emas dan tertahan di jalur penurunan mingguan seiring penantian pasar pada pertemuan kebijakan utama Federal Reserve AS minggu depan.
Emas naik tipis 0,3% menjadi $1.758,10 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,2% menjadi $1.759,50. Logam mulia telah turun 1,6% minggu ini.
Emas memiliki support di $1.750 sejauh ini, dengan beberapa spekulatif short-covering sedikit mengangkat harga, meski menghadapi ujian lain karena dolar yang tetap kuat. Dolar bertahan mendekati puncak hampir tiga minggu pada hari Jumat, sehingga meningkatkan biaya emas untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Bullion tergelincir sebesar 2,7% pada hari Kamis, setelah indeks dolar melonjak menyusul rebound tak terduga pada penjualan ritel AS bulan lalu sehingga meningkatkan ekspektasi Federal Reserve yang berpotensi mengurangi stimulusnya lebih cepat. Pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal akan diadakan pada 21-22 September.
Pengurangan stimulus bank sentral cenderung mengangkat imbal hasil obligasi, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tanpa bunga. Ini juga membantu meningkatkan dolar dan semakin membebani bullion.
Fitch Solutions mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pihaknya memiliki pandangan netral terhadap emas untuk beberapa bulan mendatang dengan pelonggaran logam mulia pada tahun 2022.
“Normalisasi kebijakan moneter The Fed, prospek pertumbuhan ekonomi global yang kuat, dan penguatan sementara dolar AS akan membatasi harga emas,” kata Fitch.
Perak turun 0,1% menjadi $22,91 per ons, setelah mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan pada hari Kamis. Platinum naik 0,9% menjadi $941,31, sementara paladium turun 1,8% menjadi $1,997,08.