Emas Berusaha Jauhi Sisi Negatifnya

0
155

JAVAFX – Emas berusaha jauhi sisi negatifnya alias menjauhi level terendahnya sejak Maret lalu di perdagangan hari ini memanfaatkan momen pembelian emas yang meningkat di India dan China.

Seperti kita ketahui bahwa penjualan emas di India mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak awal tahun ini dimana dalam penjualan 6 bulan saja mampu untuk hampir menyamai penjualan setahun lalu meski kita ketahui bahwa barang-barang di India seperti emas dikenai tambahan pajak pembelian sebesar 3%.

Nuansa beli juga sedang menguat di China setelah data inflasi di China tetap tinggi di periode kemarin sehingga kemampuan beli atau impor emas China diperkirakan akan meningkat di bulan ini, apalagi harga emas sedang murah dalam beberapa pekan ini. Seperti kita ketahui bahwa harga emas telah turun lebih dari 4% sejak 2 minggu perdagangan ini.

Pada perdagangan awal pekan, emas berhasil menjauhi level terendah dalam 4 bulannya dengan dukungan data inflasi China yang membaik, sehingga harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,00 atau 0,33% di level $1213,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,21 atau 1,33% di level $15,63 per troy ounce.

Namun penguatan tersebut masih disangsikan setelah data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu membenamkan emas di level terendahnya dalam 4 bulan terakhir apalagi the Fed dalam laporan kuartalnya menyatakan bahwa langkah kenaikan suku bunga the Fed masih tetap akan naik secara berkala.

Inilah yang membuat investor nampak masih enggan untuk mengoleksi lebih jauh terhadap emas karena dengan kenaikan suku bunga maka biaya investasi emas lebih tidak menarik dibandingkan investasi di pasar uang.

Dalam ungkapan dan isyarat data payroll AS akhir pekan lalu bahwa laju pertumbuhan ekonomi AS masih dijalannya untuk mendukung kenaikan suku bunga AS. Sisi pertumbuhan besaran upah yang sedikit dibawah perkiraan pasar bisa dimanfaatkan emas untuk buyback sejenak karena pertumbuhan besaran upah tersebut kurang mendukung daya beli konsumen sehingga dikhawatirkan laju inflasi AS masih menghadapi kendala serius.

Sisi negatif emas memang masih nampak di hari ini melanjutkan episode perdagangan sebelumnya mengingat biasanya efek data tenaga kerja AS akhir pekan lalu masih akan bertahan bila nanti malam pembukaan lapangan kerja AS dan turnover karyawan dinyatakan juga membaik, sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed masih ada.

Emas juga tertatih-tatih kenaikannya karena investor khawatir dengan akan keluarnya data penjualan ritel AS dan Fed’s Beige Book yang berisikan data-data terkini dari kegiatan bisnis di seluruh AS. Selain itu investor juga menantikan temu muka triwulanan antara Janet Yellen dengan anggota kongres serta senat AS dalam acara laporan kegiatan the Fec dalam menjalankan otoritas kebijakan moneter AS.

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: China Daily