JAVAFX – Harga Emas cukup stabil di dekat level tertinggi dalam empat minggu pada perdagangan di hari Senin (30/08/2021), dengan mengkonsolidasikan diri dengan kenaikan setelah Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan suku bunga akan tetap rendah di masa mendatang. Sementara beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, suku bunga yang lebih rendah juga menurunkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.
Pada perdagangan di pasar spot, harga emas stabil di $1.816.51 per troy ons, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 4 Agustus di $1.822.92. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, emas turun tipis 0,1% menjadi $1,818,10.
Secara keseluruhan, dengan latar belakang kebijakan moneter yang akan tetap akomodatif dan ada ketidakpastian di sekitar varian Delta COVID-19, diiringi dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan ketegangan geopolitik maka harga emas akan cenderung naik dalam jangka pendek.
Powell menjelaskan perbedaan yang jelas antara pengurangan pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga. Meskipun pengurangan mungkin dimulai tahun ini, kenaikan suku bunga masih jauh. Dalam pidato virtual di konferensi ekonomi Jackson Hole pada hari Jumat, Powell tidak memberikan sinyal tentang kapan bank sentral berencana untuk memotong pembelian asetnya selain mengatakan itu bisa “tahun ini”, dan mengindikasikan akan tetap berhati-hati dalam setiap keputusan akhirnya untuk menaikkan suku bunga.
Pernyataan Powell yang bernada dovish tersebut membantu harga emas naik 1,4% pada hari Jumat, sambil mendorong indeks dolar ke level terendah dua minggu.
Perhatian pelaku pasar sekarang bergeser ke data penggajian nonpertanian AS untuk Agustus pada hari Jumat nanti, yang dapat menjelaskan lebih banyak tentang pemulihan pasar tenaga kerja dan memengaruhi strategi pengurangan Fed.
Secara teknis, harga emas masih tetap berada di lingkungan yang positif.
