Harga emas naik pada perdagangan Asia hari Senin, dengan lonjakan kasus Covid-19 global dan prospek lebih banyak negara memberlakukan pembatasan yang lebih ketat telah mendoron mina tatas safe haven.
Emas berjangka melonjak naik 1,67% menjadi $1926,70, melampaui anka $1900,00 dan melihat level tertinggi dalam delapan minggu. Sementara dolar tetap dalam pergerakan defensive.
Memasuki tahun baru pandemi Covid-19 terus berkecamuk, dengan lebih dari 85 juta kasus pada hari ini, dengan lebih dari 20,6 juta diantaranya berada di AS. Jepang juga mengalami rekor jumlah kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir, dengan Perdana Menteri Suga mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat baru di wilayah Tokyo.
PM Suga menambahkan bahwa pemerintah akan menyelesaikan sejauh mana deklarasi darurat segera dan mengatakan bahwa ia akan meminta parlemen untuk mengubah undang-undang manajemen virus ketika bersidang akhir bulan ini.
Di Inggris Raya, PM Boris Johnson juga mengisyaratkan kemungkinan pembatasan yang lebih ketat di negaranya. Namun, di bidang vaksin, Inggris akan menjadi negara pertama yang meluncurkan AZD1222, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca PLC dan Universitas Oxford. Vaksin tersebut, yan disetujui oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan pada 30 Desember, lebih mudah dibawa-bawa dan berbiaya rendah.
Para investor yang khawatir tingginya penyebaran virus berlindung ke aset aman seperti emas dan yen Jepang. Yen terpantau menguat dibawah level 103,00 per dolar pada Senin siang, sementara harga emas melonjak naik sementara terhenti di level $1925,43.
