Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), kembali menjadi berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, karena para investor bereaksi terhadap angka produk domestik bruto (PDB) AS yang lebih baik dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 30,10 dolar AS atau 1,65 persen menjadi ditutup pada 1.795,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.829,30 dolar AS dan terendah di 1.792,70 dolar AS.
Emas berjangka ditutup tidak berubah di 1.825,40 dolar AS pada Rabu (21/12/2022), setelah melonjak 27,70 dolar AS atau 1,54 persen menjadi 1.825,40 dolar AS pada Selasa (20/12/2022), dan tergelincir 2,50 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.797,70 dolar AS pada Senin (19/12/2022).
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (22/12/2022) bahwa PDB riil AS meningkat pada tingkat tahunan 3,2 persen pada kuartal ketiga 2022, berbeda dengan penurunan 0,6 persen pada kuartal kedua, yang mencerminkan peningkatan ekspor dan belanja konsumen.
Kenaikan dolar AS juga meredam emas.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,25 persen menjadi 104,4410 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (22/12/2022) bahwa permohonan untuk klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 17 Desember naik tipis sebesar 2.000 menjadi 216.000 dari minggu sebelumnya 214.000.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 57,2 sen atau 2,36 persen, menjadi ditutup pada 23,622 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Januari merosot 17,40 dolar AS atau 1,74 persen, menjadi berakhir pada 984,60 dolar AS per ounce.