JAVAFX – Harga emas bergerak stabil pada perdagangan di bursa komoditi logam hari Jumat (6/3) dan kini berada dalam jalur kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2016 di tengah kekhawatiran penyebaran wabah virus covid-19 yang meluas global dan dapat memberikan pukulan berat bagi ekonomi dunia.
Emas spot naik 0.17% menjadi $1,675.32 per ons, setelah naik lebih dari 2% pada sesi sebelumnya. Emas berjangka AS menguat sebesar 0,54% menjadi $1,677.00.
Logam mulia telah naik sebanyak 5,3% untuk pekan ini lantaran kegelisahan terhadap virus mendorong investor beralih ke safe haven dan Federal Reserve juga memangkas suku bunga darurat sebanyak 50 basis poin.
Pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan The Fed di Amerika Serikat yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang kian meluas hingga ke seluruh dunia.
The Fed menegaskan kembali akan memantau perkembangan dan implikasinya untuk prospek ekonomi dan akan menggunakan alat-alatnya dan bertindak sesuai untuk mendukung ekonomi.
Pembicaraan tersebut datang setelah setelah penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve. Federal Reserve menurunkan kisaran target untuk dana federal atau suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 1.00-1.25% dalam langkah darurat yang diambil pada Selasa 3 Maret. Fed mengatakan virus corona menimbulkan resiko yang berevolusi terhadap kegiatan ekonomi.
Ini adalah pemangkasan suku bunga tingkat darurat pertama sejak krisis keuangan pada 2008 yang lalu meskipun pasar sudah menetapkan potongan 50bps atau 75bps dalam pertemuan FOMC 18 Maret nanti. Langkah ini mengikuti pengumuman negara G7 yang dibuat sebelumnya pada hari dimana pembuat kebijakan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, meskipun gagal memberikan tindakan spesifik.
Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh oleh virus corona, sekitar 3,4% dari mereka yang terinfeksi jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%. Virus itu terus menyebar dengan cepat di luar pusat wabah di Cina, dengan Italia semalam melaporkan lompatan kematian menjadi total 79.
Ada lebih dari 96.500 kasus dan lebih 3.300 orang meninggal secara global karena virus covid-19. Cina, disinyalir awal mula virus ditemukan pada akhir 2019, melaporkan 143 kasus infeksi baru yang dikonfirmasi pada Kamis.
Epidemi menimbulkan “risiko yang berevolusi” bagi ekonomi AS dan pejabat bank sentral AS terus memantau perkembangan ini, kata Presiden Federal Reserve New York John Williams.