Pergerakan emas tertahan dalam kisaran sempit pada hari Senin, karena investor dengan berhati-hati menantikan laporan inflasi harga konsumen AS yang bisa menjadi data penting bagi keputusan Federal Reserve mengenai kapan the fed harus keluar dari kebijakan yang sangat mendukung.
Emas spot naik 0,2% menjadi $1.791,01 per ons, setelah membukukan penurunan mingguannya di pekan lalu sebesar 2,1%. Emas berjangka AS diperdagangkan datar di level $1.791,90. Emas berada dalam kisaran antara $1.760 dan $1.830 dan pada saat ini menjadi indikasi atas keraguan yang umum terhadap virus, pertumbuhan, ekspektasi inflasi dan kebijakan.
Data pada hari Jumat menunjukkan inflasi harga produsen AS meningkat kuat pada Agustus, mengarah ke kenaikan tahunan terbesar di hampir 11 tahun. Angka tersebut membuat imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS naik dan membuat emas turun 2,1% di minggu tersebut.
Sementara itu, kenaikan ringan indeks dolar sepanjang perdagangan sesi Asia, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Saat ini, fokus pasar tertuju pada laporan indeks harga konsumen untuk bulan Agustus, yang akan dirilis pada hari Selasa, yang kemungkinan akan menunjukkan inflasi inti sedikit berkurang menjadi 4,2%.
Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia masih ingin bank sentral mulai mengurangi pembelian aset tahun ini, menyatukan suara dengan para pembuat kebijakan lainnya.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, platinum naik 0,1% menjadi $956,70 per ons dan menyentuh level terendah sejak November 2020. Paladium yang sempat mencapai level terendah sejak Agustus 2020, perlahan menunjukkan pemulihan dan diperdagangkan naik 0,3% pada $2.144,98. Sementara perak stabil di $23,71.