Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis (17/6) mengatakan tidak akan memberlakukan ambang batas 50 persen kemanjuran vaksin COVID-19, menambahkan bahwa data lengkap dari uji coba diperlukan untuk membuat penilaian mengenai manfaat dan risiko vaksin.
Perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac NV, pada Rabu (16/6) mengklaim vaksin COVID-19 buatannya hanya memiliki kemanjuran 47 persen dalam uji coba tahap akhir, memupuskan tujuan utama sekaligus meragukan pengiriman ratusan juta dosis vaksin ke Uni Eropa.
Kabar itu membuat saham CureVac terjun bebas.
“Kami perlu mengumpulkan semua data akhir dari uji klinis ini, dan memiliki analisis yang bagus dari hasil tersebut di berbagai wilayah, kelompok usia dan berdasarkan pada varian yang berbeda,” kata Marco Cavaleri, kepala Strategi Vaksin dan Ancaman Kesehatan Biologis EMA, kepada awak media.