JAVAFX – Iran mengatakan pada hari Rabu (11/11/2020) bahwa rata-rata ekspor minyaknya naik antara 600.000 barel per hari (bph) dan 700.000 bpd sejak awal tahun di bulan Maret, namun analis memperkirakan bahwa ekspor minyak Iran sebetulnya lebih rendah. Hamid Pourmohammadi, wakil kepala anggaran dan perencanaan organisasi Iran, mengatakan kepada kantor berita Iran Fars bahwa ekspor Iran sejak awal tahun Iran telah mencapai rata-rata 600.000 bpd – 700.000 bpd, sebagaimana dikutip Reuters pada hari Rabu.
Sayangnya, laporan tersebut dianggap oleh sumber pelaku industri kepada Reuters sebagai percampuran produk minyak mentah dan minyak bumi. “Tampaknya pejabat Iran berbicara berdasarkan jumlah dolar yang diterima Iran dan dia mungkin mencampurkan produk minyak mentah dan minyak bumi” demikian menurut sumber tersebut.
Iran terus mengekspor minyak meskipun ada kampanye tekanan maksimum dari AS dan upayanya untuk menurunkan ekspor minyak Iran ke nol. Iran tidak secara resmi melaporkan ekspor atau produksi dan resor ke berbagai cara inventif untuk menyembunyikan asal sebenarnya dari minyak yang diekspornya.
Sejak AS menjatuhkan sanksi pada industri dan ekspor minyak Iran pada Mei 2018, Republik Islam Iran telah menggunakan berbagai taktik untuk mengirimkan minyak mentah ke luar negeri tanpa terdeteksi, termasuk dengan mematikan transponder atau dokumen yang menyatakan minyak tersebut tidak berasal dari Iran.
Iran memalsukan dokumen ekspor minyak sehingga dapat menyebarkan minyaknya ke pasar sebagai minyak mentah non-Iran, sehingga mengabaikan sanksi AS, kata pejabat tinggi perminyakan Iran seperti dikutip pada bulan September.
“Apa yang kami ekspor tidak atas nama Iran. Dokumen-dokumen itu berubah berulang kali, serta spesifikasinya, ” ungkap Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh kepada sejumlah media.
Bulan lalu, Wall Street Journal melaporkan, mengutip dokumen dan pejabat AS, bahwa kapal tanker Iran bersembunyi di perairan Irak untuk melakukan transfer minyak mentah antar kapal untuk menghindari sanksi AS.
Meskipun tidak ada orang di luar Iran yang tampaknya benar-benar tahu berapa banyak minyak yang didorong Iran ke pasar saat ini, Republik Islam itu dapat kembali secara sah ke pasar minyak dalam satu tahun atau lebih, jika Joe Biden menindaklanjuti dengan niatnya untuk menawarkan Iran jalan kembali ke diplomasi.