Ekspor emas Swiss ke China pada Juli naik ke level tertinggi sejak Desember 2016, demikian menurut data bea cukai Swiss sebagaimana disampaikan pada hari Kamis (18/08/2022), karena permintaan di emas batangan di pasar terbesar dunia tersebut meningkat. Harga emas sendiri tergelincir di bawah $1.700 per ounce pada Juli dari lebih dari $2.000 di awal tahun karena kenaikan suku bunga memicu aksi jual oleh investor Barat.
Konsumen ritel di pasar seperti China sering membeli lebih sedikit saat harga emas dunia naik dan lebih banyak saat turun. China juga pada bulan Juli muncul dari penguncian COVID-19 di awal tahun. Lonjakan pengiriman ke China mengangkat total ekspor emas Swiss menjadi 186,2 ton pada Juli, lagi-lagi terbesar sejak 2016. Swiss sekurang-kurangnya telah mengirimkan 80,1 ton emas senilai 4,4 miliar franc Swiss ($ 4,6 miliar) ke China daratan, naik dari 32,5 ton pada bulan Juni dan total bulanan tertinggi kedua dalam angka yang membentang kembali ke 2012.
Swiss adalah pusat penyulingan dan transit terbesar untuk emas dan datanya menawarkan wawasan tentang tren pasar global. Ini mengirimkan 15,8 ton emas pada bulan Juli ke India, konsumen emas batangan teratas lainnya, naik dari 7,7 ton pada bulan Juni tetapi hanya sekitar setengah dari rata-rata bulanan selama tahun lalu.
Data bea cukai juga menunjukkan bahwa Swiss mengimpor 261 kg emas dari Rusia, sehingga total impor selama Mei, Juni dan Juli menjadi 3,6 ton senilai 225 juta franc Swiss ($235 juta). Otoritas bea cukai mengatakan impor pada Mei dan Juni adalah emas Rusia tetapi logam itu berasal dari Inggris, pusat penyimpanan emas utama. Mereka mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa emas itu diproduksi setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Swiss awal bulan ini melarang impor emas dari Rusia.