Ekskalasi Perang Dagang Meningkat, Harga Emas Tertekan

0
112

JAVAFX –Ekskalasi perang dagang meningkat, harga emas tertekan pada perdagangan siang hingga sore hari, namun harga emas sepertinya masih ingin berusaha untuk bertahan di atas level psikologisnya di $1200 per troy ounce pada siang ini kembali.
Sisi beli emas yang besar memang sempat muncul pada perdagangan di saat Presiden Trump mengeluarkan kritiknya terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang sering menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus menguat dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump waktu itu telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce hingga saat ini.

Namun sayang, momentum positif emas langsung hilang ketika data pekerja AS dirilis pada akhir pekan lalu dengan hasil diluar dugaan lebih bagus dari perkiraan pasar, di mana tingkat upah pekerja AS mengalami masa terbaiknya dalam 1 dekade ini. Kondisi ini tentu makin membangkitkan semangat bahwa suku bunga the Fed akan makin mudah dinaikkan. Beberapa data ekonomi AS ada yang mendukung kenaikan suku bunganya, namun ada juga yang sudah mulai khawatir dengan masalah perang tarif, termasuk para pembantu Trump.

Tampaknya surat dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kepada China belum mendapat respon positif dari Beijing sehingga membuat tensi perang dagang kembali memanas. Kondisi ini tentu membuat emas sempat memburuk kembali, dimana dukungan sisi positif emas sempat terjadi setelah data inflasi AS juga sedang menurun.

Turunnya data inflasi tersebut memanfaatkan momentum aksi beberapa bank sentral dunia dalam melawan kekokohan dolar AS sehingga mata uang AS berhasil ditekan melemah. Pasar berrharap agar Presiden Trump dan China mau berunding dengan segera menyelesaikan masalah tarif, namun rupanya China masih belum tertarik, sehingga harga emas memang rentan terkoreksi kembali. Trump menjatuhkan tarif baru kepada China sebesar 10% dengan nilai $200 milyar dan segera ditingkatkan pada tahun depan sebesar $267 milyar jika pihak Beijing masih tetap tidak adil dalam berdagangnya dengan AS.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $2,40 atau 0,20% di level $1203,40 per troy ounce. Dan harga perak masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi jual kembali yang terjadi pasca penguatannya yang terjadi sebelumnya

Emas berhasil di ruang beli cukup besar pekan ini juga muncul karena komentar Presiden Trump yang tidak ingin suku bunga the Fed naik terus, namun kembali terbatas kenaikannya karean data-data ekonomi AS yang membaik.
Di sisi lain munculnya beberapa kinerja ekonomi negara-negara berkembang yang memburuk, telah membangkitkan semangat mengoleksi safe haven dolar besar-besaran sehingga membuat harga emas mudah terkoreksi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi