Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed telah memprediksi bahwa pemulihan ekonomi Amerika Serikat akan lebih lambat di tengah ancaman peningkatan kasus virus Corona baru (Covid-19). Bahkan serangan gelombang kedua ini di prediksi akan lebih merusak ekonomi Amerika Serikat lebih dalam lagi. Untuk mengatasi masalah ekonomi ini, Gubernur The Fed, Lael Brainard menganjurkan agar The Fed menyediakan akomodasi berkelanjutan melalui melakukan pembelian asset skala besar dan panduan ekonomi masa depan. Dia juga mengatakan bahwa dukungan fiskal tambahan akan menguatkan pemulihan terutama di saat putaran pertama hingga pandemi berakhir. Perlu di ketahui bahwa The Fed telah melakukan berbagai langkah untuk menahan pengaruh buruk dari pandemi Covid-19 ini dengan menurunkan suku bunga hingga mendekati nol dan melakukan berbagai tindakan stimulus dengan aksi pembelian aset.
Akibat virus Corona yang meningkat tajam di 46 negara bagian dari 50 negara bagian yang ada, dan kematian meningkat pertama kalinya secara nasional sejak pertengahan April, maka Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin mengingatkan bahwa peningkatan dampak pandemi ini dapat kembali menaikkan tingkat pengangguran kembali karena berbagai bisnis akan mempersiapkan diri menghadapi resesi yang akan terjadi. Presiden The Fed Philadelphia, Patrik Harker juga mengatakan peningkatan kasus dapat menyebabkan kerusakan pada ekonomi dan kepercayaan konsumen. Namun Presiden The Fed St. Louis, James Bullard lebih optimis dan mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat akan teru tumbuh di paruh kedua tahun ini tapi masih dengan kehati-hatian untuk menghindari resesi.
Secara teknikal, Gold di prediksi masih akan naik menuju level 1859.50 jika Gold sanggup melewati area level 1815.00-1822.00. Tapi jika tidak mampu melewati area level 1815.00-1822.00 maka Gold di prediksi akan kembali melemah menuju level 1797.00 hingga level 1790.00.