Dua Mantan Pembantu Trump Akan Bersaksi di Panel Penyelidik Serangan 6 Januari 2021 DPR AS

0
62

Media berita AS mengatakan dua pembantu mantan presiden Donald Trump pekan ini akan memberi kesaksian di hadapan komite khusus di Kongres yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 terhadap Gedung Kongres (US Capitol) mengenai reaksi langsung Trump mengenai serangan itu.

Matthew Pottinger, deputi penasihat keamanan nasional mantan presiden Trump, dan deputi sekretaris pers Sarah Matthews dijadwalkan hadir di hadapan komite DPR itu dalam sidang hari Kamis.

Sidang dengar keterangan ini akan berfokus pada situasi di Gedung Putih sewaktu para pendukung Trump menyerbu US Capitol untuk menghentikan proses sertifikasi resmi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden November 2020.

Pottinger dan Matthews diharapkan akan memberi kesaksian mengenai upaya yang panik namun tanpa hasil di kalangan staf Gedung Putih, juga keluarga Trump sendiri, untuk membuatnya mengeluarkan pernyataan pada jam-jam pertama serangan untuk mendesak para pendukung itu agar mundur.

Lebih dari tiga jam berlalu sebelum Trump akhirnya mengeluarkan pernyataan yang meminta para perusuh untuk pulang.

Pottinger dan Matthews kemudian sama-sama mundur dari jabatan mereka pada hari itu.

Sidang dengar keterangan hari Kamis (20/7) diadakan pada malam hari untuk memanfaatkan audiens televisi nasional yang lebih besar.

Anggota komite dari partai Republik Adam Kinzinger hari Minggu mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa komite itu telah “memberi informasi” mengenai apa yang dilakukan Trump selama serangan itu, dengan mengatakan mantan presiden itu tidak berbuat banyak tetapi “tampak senang menonton televisi selama jangka waktu tersebut.” Sementara itu, Secret Service hari Selasa diperkirakan akan menyerahkan ke komite itu semua komunikasi elektronik dari agen-agennya sekitar waktu serangan itu.

Panel mengeluarkan panggilan tertulis kepada dinas tersebut setelah inspektur internal bagi Departemen Keamanan Dalam Negeri, badan induk Secret Service, mengeluarkan laporan yang menyatakan Secret Service telah menghapus SMS agen-agennya pada 6 Januari dan hari sebelumnya.