DPR AS akhirnya pada hari Selasa ini, 13 Oktober 2021, menyetujui RUU kenaikan plafon hutang AS dari 28.4 Trilyun Dolar AS menjadi 28.9 Trilyun Dolar AS untuk mencegah gagal bayar hutang (default) dengan melalui voting 219 suara setuju dan 206 suara tidak setuju. RUU ini akan di tandatangani Joe Biden menjadi Undang-Undang sebelum 18 Oktober 2021 ini. Sebelumnya Senat AS pada tanggal 7 Oktober 2021 telah menyetujui kenaikan hutang AS sebesar 480 Milyar Dolar AS dan memperpanjang batasnya hingga 3 Desember 2021.
Di loloskannya kenaikan plafon hutang AS menyingkirkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat akan mengalami gagal bayar pertama kalinya di tanggal jatuh temponya, 18 Oktober 2021. Namun, perseteruan antara Partai Republik dan Partai Demokrat jelang 3 Desember 2021 terkait hutang ini nampaknya masih akan berlanjut dan terus di cermati oleh para pelaku pasar.
Jika dolar indeks tidak menerobos support kuat di level 94.10-94.20 maka dolar indeks akan kembali berbalik naik dan masih akan meneruskan trend naiknya hingga menuju level 94.55 kembali. Tapi jika dolar indeks AS kuat menerobos support 94.10 maka dolar indeks di prediksi akan terus melemah menuju level 93.86 hingga level 99.66.
