JAVA FX – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada Selasa mengeluarkan empat undang-undang yang mengambil garis keras terhadap China, tiga langkah terkait dengan protes pro-demokrasi di Hong Kong dan satu yang lain dimana memuji Kanada dalam perselisihannya atas ekstradisi seorang eksekutif telekomunikasi China.
Empat langkah tersebut disahkan oleh suara bulat semua anggota partai, termasuk anggota Kongres – Demokrat dan Republik, dengan mengatakan mereka ingin mengambil sikap agresif terhadap Cina dan menunjukkan dukungan terhadap Hong Kong setelah empat bulan kerusuhan di kota tersebut.
Langkah-langkah itu datang ketika Gedung Putih terlibat dalam perundingan yang rumit dengan Beijing untuk menyelesaikan perang dagang antara Amerika Serikat & China yang sempat melumpuhkan bahkan menyeret pada hasil keuangan AS yang anjlok ketika para investor menarik diri dari semua aset di AS.
Salah satu tindakan, Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong, akan mengharuskan sekretaris negara A.S. untuk menyatakan setiap tahun bahwa Hong Kong mempertahankan otonominya agar tetap menerima perlakuan khusus yang memungkinkannya menjadi pusat keuangan utama.
Yang kedua, Protect Hong Kong Act, akan melarang ekspor komersial barang-barang militer dan pengendalian massa yang dapat digunakan polisi Hong Kong terhadap para demonstran.
Kementerian luar negeri China menuduh para pembuat undang-undang Amerika Serikat “niat jahat” untuk merusak stabilitas Hong Kong dan memperingatkan bahwa hubungan bilateral akan rusak jika tindakan menjadi hukum.
Juru bicara kementerian Geng Shuang mengatakan bahwa “China harus mengambil langkah-langkah efektif untuk secara tegas melindungi kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya.”
Senat belum menjadwalkan kapan akan mengirim surat-surat tersebut ke Gedung Putih untuk diserahkan ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan untuk ditandatangani undang-undang atau veto.
Langkah ketiga yang disahkan oleh DPR adalah resolusi tidak mengikat yang mengakui hubungan Hong Kong dengan Amerika Serikat, mengutuk “campur tangan” Beijing dalam urusannya dan mendukung hak warga kota untuk melakukan protes.
Pemerintah Hong Kong menyatakan penyesalannya atas pengesahan undang-undang dan menegaskan kembali bahwa badan legislatif asing tidak boleh ikut campur dalam urusan internal kota.
Langkah keempat adalah resolusi House tidak mengikat lainnya yang memuji Kanada atas tindakannya terkait permintaan A.S. untuk mengekstradisi Meng Wanzhou, chief financial officer raksasa telekomunikasi China Huawei Technologies, yang ditangkap di Kanada pada bulan Desember silam.
Meng didakwa di Amerika Serikat dengan penipuan bank dan dituduh menyesatkan HSBC Holdings Plc tentang bisnis Huawei di Iran, yang berada di bawah sanksi A.S. Meng mengatakan dia tidak bersalah dan berjuang melawan ekstradisi.
Amerika Serikat menuduh Huawei mencuri kekayaan intelektual Amerika dan melanggar sanksi Iran. Banyak anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat mengatakan mereka memandang perusahaan sebagai ancaman keamanan.
Hong Kong telah diguncang oleh protes keras atas kekhawatiran Beijing memperketat cengkeramannya pada bekas jajahan Inggris dan mengikis sistem demokrasinya.
Beijing menolak tuduhan itu dan menuduh negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, menimbulkan masalah.
Kerusuhan itu merupakan tantangan populer terbesar bagi Presiden Tiongkok Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012. Dia telah memperingatkan bahwa segala upaya untuk memecah belah Cina akan dihancurkan.