Dorongan Beli Terhadap Minyak Belum Berakhir

0
221

JAVAFX – Berita minyak di hari Jumat(2/2/2018), dorongan beli terhadap minyak belum berakhir pada perdagangan siang hingga sore hari ini dimana ada unsur aksi beli lanjutan dari semalam yang terjadi karena investor masih yakin bahwa harga minyak tetap akan naik berkat laporan bulanan OPEC dan pandangan dari Goldman Sachs.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Maret di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,28 atau 0,43% di level $66,08 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak April di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat $0,19 atau 0,27% di harga $69,84 per barel.

OPEC telah melaporkan kegiatan produksinya di bulan lalu dengan hasil bahwa tingkat kepatuhan untuk menjaga komitmen pembatasan produksi minyaknya telah naik dari 137% di Desember menjadi 138% pada Januari lalu. Pencapaian prestasi ini sebagai dampak dari terus menurunnya produksi minyak Venezuela sehingga bisa mengimbangi tingginya produksi mingak dari Nigeria dan Arab Saudi.

Produksi minyak OPEC naik 100 ribu bph menjadi 32,4 juta bph di Januari lalu, namun angka tersebut lebih kecil daripada penurunan produksi di Desember lalu yang turun 110 ribu bph.

Penguatan Ini juga di bantu berkat Goldman Sachs yang memberikan pandangan ke investor bahwa kombinasi antara kepatuhan OPEC dalam menjaga pasokan minyak dunia serta sisi permintaan dunia yang terus meningkat membuat persediaan minyak dunia akan terus menurun pada tahun ini dan dunia membutuhkan sumber-sumber produksi baru untuk memenuhi kebutuhan.

Pandangan Goldman Sachs bahwa harga minyak akan lebih cepat 6 bulan dari perkiraan awal tentang kenaikan harganya dari semula $62 per barel menjadi $75 per barel di 3 bulan mendatang, $82,05 per barel untuk 6 bulan mendatang dan $75 per barel untuk 12 bulan mendatang.

Sejauh ini, dalam perdagangan 5 bulan terakhir kedua harga minyak secara bulanan telah menguat secara berturut-turut hingga Januari di mana minyak Brent telah naik 3,3% dan minyak WTI naik 7,1% dan Januari merupakan permulaan perdagangan tahunan terbaik sejak 5 tahun bagi Brent dan 12 tahun bagi WTI.

Penguatan minyak juga didukung oleh turunnya persediaan dari bensin dan minyak bakar memang sedikit mengejutkan investor minyak sebagai pertanda bahwa produksi minyak mentah AS yang tinggi dan kurang diimbangi dengan aktivitas kilang pengolahan minyak yang sedang menurun dan sebuah permintaan yang besar dari konsumen AS membuat beberapa produsen pengolahan minyak AS akan menaikkan kemampuan produksinya.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: CNN Money