JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(24/10/2017), dorongan beli mulai terendus pada perdagangan hari ini sebagai bagian istirahatnya penguatan dolar AS di beberapa waktu ini namun kemungkinan harga emas masih sulit untuk diatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce di pekan ini.
Situasi Korea sedikit menghangat kemarin dengan dipersiapkannya bomber tempur B52 yang ditempatkan secara siaga sebagai situasi yang provokatif, sehingga investor sedikit merubah taktik perdagangannya dari risk appetite, beralih ke safe haven sehingga emas terlihat menikmati penguatannya sejenak pasca rontok dalam sebulan terakhir ini.
Namun tren penguatan dolar AS tidaklah berubah, yaitu tetap bullish, dimana pasar nampak istirahat sejenak ketika Trump akan mengumumkan siapakah yang akan jadi ketua dan wakil ketua the Fed selanjutnya di Februari nanti. Jerome Powell dan John Taylor menjadi calon terkuat menggantikan Yellen dan Stanley Fischer yang bulan ini pensiun dini.
Seperti kita ketahui munculnya Jerome Powell dan John Taylor sebagai kadidat terkuat menjadi ketua dan wakil ketua the Fed yang baru serta kemenangan Abe di Jepang, sehingga membuat emas berhasil menekan sempurna dolar AS sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,10 atau 0,24% di level $1283,60 pertroy ounce.
Disisi lain, beberapa fundamental ekonominya sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed di akhir tahun ini sekali lagi. Yang menjadi pertanyaannya sekarang ini bahwa pasar membutuhkan keyakinan terhadap berapa kali lagi di 2018 nanti the Fed akan menaikkan suku bunganya. Antara 3 sampai 4 kali suku bunga the Fed akan naik. Diperkirakan bahwa idealnya suku bunga the Fed tahun depan naik tidak kurang dari 2 dan maksimal 3 kali saja, karena kami melihat progres reformasi pajak tersebut yang dapat mendorong laju PDB dengan cepat.
Faktor kemenangan Abe dan jelang ECB meeting mungkin tak banyak mempengaruhi pasar baik mata uang maupun emas di hari ini, karena pasar sudah dapat membaca arah bagi kokohnya dolar AS.
Seperti kita ketahui bahwa ECB akan menurunkan paket stimulusnya dari €60 milyar kenjadi sekitar €10 milyar hingga €20 milyar di bulan ini sehingga ini tentu menekan dolar AS dan membuat emas sedikit membaik lagi. Sedangkan kemenangan Abe membawa euphoria tersendiri bahwa dolar AS memang akan menguat, namun situasi emas mungkin masih tidak terlalu tergelincir lagi.
Dapat disimpulkan bahwa tren negatif emas masih belum berakhir hari ini, namun memang masih ada saat-saat beli emas yang tidak banyak.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Financial Times