Dominasi Dolar AS Muncul Lagi Ketika Trump Menambah Tarif China

0
152
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dominasi dolar AS muncul lagi ketika Trump menambah tarif China pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya masih terjadi dengan pengaruh perang dagang yang semakin memanas.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi dolar AS memberikan tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1742, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3275, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7456 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,99.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1726, GBPUSD bergerak di level 1,3258, AUDUSD di level 0,7414 dan yen di level 111,04.

Sebelumnya, nilai dolar AS sedikit membaik semalam setelah pasar ekuitas AS mencatat perbaikan karena ada dukungan bahwa ekonomi AS masih membutuhkan kenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut meskipun data pembukaan lapangan kerja baru AS tidak membaik.

Indeks dolar juga gagal menjaga ritme positifnya semalam meski proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatang dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga ths Fed yang bisa naik secara agresif. Sinyal inflasi yang akan meninggi ini, telah dibaca investor sejak kemarin dengan melakukan koleksi surat hutang berlatar belakang AS diiringi juga konflik politik di Inggris sehingga membuat masa depan Brexit sedikit kelam.

Siang ini pergerakan mata uang juga masih tenang-tenang saja dengan perjalanan indeks dolar yang kembali menatap penguatannya setelah pemerintah Trump menambah beban konsumennya dengan mengenakan 10% tarif bagi produk asal China senilai kurang lebih $200 milyar. Situasi ini merupakan jawaban atas ancaman Trump jika China tidak segera memperbaiki sistem perdagangan bilateralnya dengan AS maka Trump akan terus mengenakan tarif bea masuk hingga mencapai $500 milyar atau setara dengan defisit perdagangannya pada tahun lalu.

Sejauh ini pihak China masih belum memberikan aksi balasan, namun pasar bereaksi melakukan koleksi indeks dolar lagi sebagai bentuk aksi safe haven dolar.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi