JAVAFX – Dolar AS terus berusaha menekan yen pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana pasar ekuitas Asia juga sudah menunjukkan kondisi yang pulih dan membuat investor mencari investasi yang sedikit beresiko lagi.
Sementara ini USDJPY untuk sementara berada di level 109,62 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.41. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7825 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7820. Untuk yuan, atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,3427.
Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan untuk tidak terlalu menekan yang besar terhadap mata uang utama dunia dengan pertimbangan faktor pasar ekuitas dan pasar obligasi di AS sudah kembali stabil sehingga membuat pasar ekuitas global sudah beraktivitas secara stabil untuk tetap menguat sehingga investor melihat imbal hasil di obligasi pemerintah AS kembali menunjukkan penguatannya.
Bursa saham global sejak Jumat akhir pekan empat turun terus di mana bursa Wall Street total sempat turun hampir 7% namun semalam sudah pulih lagi dan diikuti oleh pasar ekuitas Asia hari ini yang menunjukkan sisi beli kembali. Hal lain juga disebabkan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS yang cukup kencang sebagai dampak dari akan naiknya suku bunga the Fed yang akan agresif di tahun ini.
Seperti kita ketahui bahwa sumber kepanikan ini disebabkan oleh data tenaga kerja AS yang ternyata upah per jamnya mempunyai level terbaik sejak sebelum krisis keuangan Juni 2009 sehingga pengamat dunia langsung membacanya bahwa suku bunga the Fed naiknya akan agresif, beruntung sekali John Williams dari the Fed semalam sedikit berhasil meredam penguatan dolar AS dengan menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan meski data-data ekonomi AS membaik.
Tekanan dari dolar AS ini juga berkat dari disetujuinya anggaran belanja pemerintah AS sebesar $300 milyar untuk 2 tahun sehingga sisi penutupan layanan administrasi pemerintah AS tidak akan tutup lagi. Sisi kepastian kerja pemerintah Trump diartikan investor bahwa kinerja ekonomi AS akan terjaga stabil.
Tekanan yang terjadi oleh yen sendiri akibat data neraca berjalan Jepang mengalami pengurangan surplusnya sebagai pertanda bahwa mata uangnya jangan terlalu menguat karena ekspor Jepang akan merosot. Hal tersebut juga terjadi di yuan di mana data neraca perdagangan China periode kali ini mengalami penurunan tajam surplusnya karena menurunnya nilai ekspor China yang disebabkan oleh penguatan mata uangnya.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Reuters