Dolar merosot ke level terendah di hampir sebulan terakhir terhadap mata uang utama pada hari Jumat, menjelang laporan tenaga kerja penting AS yang dapat memacu Federal Reserve untuk mengurangi stimulus sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, bergerak tipis di level 92,207 setelah sebelumnya sempat menyentuh 92,151 untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus.
Dolar telah menguat di sebagian besar bulan lalu karena pandangan bahwa pengurangan ole the fed akan segera terjadi, bahkan ketika kasus COVID-19 melonjak di Amerika Serikat, yang secara paradoks memberi dorongan tambahan bagi dolar karena perannya sebagai tempat berlindung yang aman.
Tetapi indeks dolar mundur setelah sempat mencapai level tertinggi di 9 setengah bulan terakhir di 93,734 pada 20 Agustus karena pejabat Fed mulai isyaratkan penyebaran virus dapat menunda pengetatan kebijakan.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada simposium Jackson Hole Fed seminggu yang lalu bahwa tapering masih mungkin dilakukan tahun ini, tetapi tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, sehingga membuat dolar AS anjlok.
Laporan bulanan non-farm payrolls, yang dijadwalkan Jumat malam, diperkirakan akan naik 750.000, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2% dari 5,4%, menurut jajak pendapat ekonom Reuters. Namun, perkiraannya sangat beragam, mulai dari 375.000 hingga lebih dari satu juta.
Sinyal dari ekonomi menjelang laporan beragam. Di sesi kemarin, data menunjukkan angka PHK turun ke level terendah di lebih dari 24 tahun. Namun, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada hari Rabu jauh lebih lemah dari perkiraan para ekonom.