Dolar Tergelincir Di Tengah Fokus Pasar Pada Powell

0
129

Dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang pada hari Senin di tengah penantian pasar pada testimoni Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dan laporan pekerjaan Februari di akhir pekan ini yang kemungkinan akan memengaruhi sikap bank sentral AS nantinya.

Indeks dolar, yang mencatat perdagangan mata uang AS terhadap enam mata uang utama, turun 0,182% ke sekitar level 104,42. Indeks dolar itu minggu lalu mencatat penurunan mingguan pertama kalinya sejak Januari.

Pasca menerapkan kenaikan suku bunga ekstra besar tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di dua pertemuan terakhirnya, namun data ekonomi yang positif belakangan ini kembali memicu kekhawatiran pasar bahwa bank sentral AS itu kemungkinan kembali pada sikap hawkish-nya.

Beberapa kalangan sudah menyiratkan peluang sebesar 72% bahwa Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di pertemuannya pada 22 Maret mendatang. Sehingga, laporan data pekerjaan AS di Februari yang akan dirilis pada hari Jumat dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell kepada kongres pada hari Selasa dan Rabu akan Menjadi fokus pasar.

Sementara itu, euro naik 0,07% ke level 1.0641, setelah naik 0,8% minggu lalu. Memanfaatkan dolar AS yang melemah, sterling terakhir diperdagangkan pada 1.2029 atau Hanya turun 0,09% sejauh hari ini.

Yen Jepang menguat 0,10% ke level 135,74 per dolar, menjelang pertemuan kebijakan akhir pada hari Jumat untuk Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. Yen, berpotensi melanjutkan pelemahnnya jika Kuroda dalam mengakhiri masa jabatannya masih mempertahankan sikap yang sangat dovish, terutama jika yield obligasi AS terus meningkat minggu ini.

Di tempat lain, yuan China melemah pada hari Senin, sehari setelah negara itu menetapkan target sederhana untuk pertumbuhan ekonomi 2023 sekitar 5%. Di pasar spot, onshore yuan dibuka pada 6.9072 per dolar dan terakhir berada di 6.9137.