JAVAFX – Dolar AS bergerak stabil di dekat level tertinggi tiga pekan pada hari Rabu jelang keputusan kebijakan Federal Reserve karena didukung pelemahan mata uang rival, euro. Dolar index berada di level 97.66, dekat level tertinggi hari Selasa kemarin di 97.76.
Menguatnya dolar didukung oleh pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi yang mengatakan bahwa bank sentral perlu untuk melonggarkan kebijakan lagi jika inflasi tidak kembali capai target. Pelemahan euro dilanjutkan dengan rilis data sentimen ekonomi melemah yang menunjukan perlambatan ekonomi di Kawasan euro semakin nyata.
Euro melemah terhadap dolar sempat menyentuh level 1.1180 dan hingga Rabu siang ini masih tetap bergerak dibawah level 1.1200.
Dolar yang menjadi rival utama euro memperoleh momentum kenaikan sebelum pengumuman kebijakan Fed pada Rabu malam. The Fed diprediksi akan memberikan indikasi pemotongan suku bunga untuk antisipasi dampak perang dagang dan perlambatan ekonomi global. Tetapi menurut Fed Watch untuk pertemuan Fed bulan Juni, Federal Reserve maish mempertahankan suku bunga tetap, namun yang menjadi sorotan adalah penjelasan dari Ketua Fed, Jerome Powell apakah memberikan pernyataan yang mempertegas komentarnya bulan lalu yang memberikan indikasi pemotongan suku bunga atau Fed masih tetap berhati-hati dan sabar dalam menetapkan kebijakannya.