Stabil Jelang Risalah Fed, Inflasi Masih Menjadi Momok Dolar

0
121
Dolar AS

Dolar AS stabil meski masih belum mmapu menjauhi level terendah enam tahun terakhir terhadap dolar Kanada. Dolar AS juga masih bertahan dengan kerugian terhadap Euro atas ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah sehingga merusak greenback.

Risalah pertemuan terbaru Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada hari Rabu diharapkan akan mengonfirmasi bahwa pembuat kebijakan menganggap kenaikan suku bunga masih dalam jarak.

Investor juga akan mencermati data harga konsumen di Inggris dan Kanada pada hari ini untuk menentukan seberapa cepat ekonomi utama akan dipaksa untuk mengekang kebijakan moneter akomodatif mereka, yang memegang kunci terhadap tren dolar dalam jangka menengah.

Data pekan lalu menunjukkan inflasi harga konsumen AS naik 4,2% pada April dari tahun sebelumnya merupakan kenaikan tercepat di lebih dari satu dekade terakhir. Laporan tersebut benar-benar sangat mengejutkan investor.

Pembuat kebijakan Fed telah mengatakan bahwa inflasi ini hanya sementara dan kembali menegaskan bahwa mereka menginginkan suku bunga tetap rendah. Ini membuat dolar kehilangan sebagian kekuatannya, tetapi tidak semua diyakinkan oleh bujukan Fed.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama terpantau berada di level 89,833, mendekati level terendah sejak akhir Februari.

Harapan pengetatan kebijakan di Kanada dan pencabutan pembatasan bertahap virus korona di Inggris sukses mengangkat mata uang kedua negara. Tetapi setiap saran inflasi yang jinak dapat membantu greenback untuk pulih dari penurunan saat ini.

Terhadap dolar Kanada, greenback diperdagangkan pada level C$1,2076, mendekati level terlemah sejak Mei 2015. Terhadap Pound Inggris, dolar diperdagangkan di level $1,4182, yang mendekati level terkuat sejak akhir Februari. Euro stabil di $1,2219. Dolar bergerak tipis terhadap yen dan diperdagangkan pada level 109,02 yen dan 0,8982 franc Swiss.

Di tempat lain, dolar Australia dan Selandia Baru sedikit melemah karena Antipodean berjuang untuk menembus resistensi teknis yang cukup berat, tetapi sentimen tetap positif karena kenaikan harga komoditas, kata beberapa pelaku pasar.