JAVAFX – Dolar AS pertahankan posisinya tetap menguat pada perdagangan Senin pagi, karena tetap menjadi aset yang aman menjelang pemilihan presiden AS dan juga ditengah meningkatnya kasus coronavirus yang menjadi sentimen negatif pasar global.
Greenback mempertahankan kenaikannya setelah membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak akhir September pada pekan lalu. Investor berpegang pada mata uang safe haven karena berhati-hati jelang pemilihan presiden AS hari Selasa yang membuat investor gelisah.
Calon presiden AS dari partai Demokrat, Joe Biden memimpin dalam jajak pendapat nasional meskipun dalam hasil yang ketat, dan Presiden Trump dapat mencapai 270 suara yang diperlukan untuk menang di Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang secara keseluruhan.
“Ketidakstabilan mata uang dapat berlanjut pasca pemilu karena ada resiko kandidat yang kalah akan mempermasalahkan hasil pemilu,” kata analis Commenwealth Bank of Australia.
Dollar index yang mengukur pergerakan greenback terhadap mata uang utama, terpantau ada diatas level 94.000 mendekati level tertinggi empat minggu di 94.100an.
Sementara itu tingginya kasus baru virus corona di Eropa memberikan pukulan terhadap ekonomi di Benua Biru. Pasar saham di banyak negara Eropa turun ke zona merah dan mata uang tunggal euro melemah ke level $1.16400 terhadap dollar. Hari ini di beberapa negara Eropa kembali diberlakukan pembatasan sosial atau lockdown yang dapat menghentikan aktivitas ekonomi.
Dengan tingginya kasus corona dan kehati-hatian jelang pemilu di AS maka dolar cenderung lebih diminati karea statusnya sebagai safe haven. Dolar diprediksi lebih kuat dari euro dan juga sterling yang tetap dipengaruhi oleh perkembangan perundingan Brexit.