JAVAFX – Dolar AS rebound tajam pada hari Rabu, memantul dari posisi terendah didukung permintaan safe haven ditengah lonjakan kasus baru Covid-19 di beberapa negara bagian AS. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa pembukaan ekonomi dapat dibatalkan karena infeksi terus yang meningkat.
Indeks dolar AS kemarin ditutup naik di level 97,21 setelah mencatat penguatan 0,55%.
Tanda-tanda kenaikan tajam pada kasus Covid-19 di AS dan diluar AS telah menempatkan asset beresiko pada penurunan, dengan banyak investor khawatir gelombang kedua dapat memicu penguncian Kembali.
New York, New Jersey dan Connecticut akan mengharuskan pengunjun dari negara-negara bagian yang tingkat infeksi berbahaya untuk mengkarantina diri selama 14 hari, kata Gubernur NT Andrew Cuomo.
Pembatasan datang karena negara bagian seperti California dan Florida melaporkan peningkatan kasus baru. California melaporkan lebih dari 5.000 kasus virus corona baru dalam pembaruan hariannya Selasa, jumlah tertinggi yang dilaporkan dalam sehari sejak pandemi dimulai. Gubernur Gavin Newsom mengatakan dia siap untuk memberlakukan kembali pembatasan virus corona yang ketat untuk mengatasi wabah tersebut.
Florida, sementara itu, mengkonfirmasi bahwa kasus-kasus di negara bagian itu melonjak 5.508 pada hari Selasa, sebuah rekor, dan sekarang berjumlah 109.014.
Jatuhnya sentimen risiko mengambil memberi tekanan pada euro dan sterling sehingga membantu greenback mendorong lebih tinggi.