Dolar melayang lebih tinggi pada hari Kamis, dengan para trader menjaga posisi mereka menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan, mencari indikasi kapan bank sentral akan mulai menarik stimulus moneternya.
Pada Kamis sore Indeks Dolar, yang menjadi ukuran pergerakan greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih tinggi pada 92,612. Indeks telah terjebak dalam kisaran perdagangan antara tertinggi dua minggu di 92,887 yang terlihat pada awal minggu dan terendah satu minggu Selasa di 92,321 setelah laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan.
USD/JPY diperdagangkan datar di 109,36, sementara EUR/USD turun 0,2% menjadi 1,1795, tidak dibantu oleh nomor registrasi mobil yang lemah untuk Agustus. GBP/USD turun 0,2% menjadi 1,3812, sementara AUD/USD yang sensitif terhadap risiko turun 0,3% menjadi 0,7310, meskipun tingkat pengangguran negara itu secara tak terduga turun menjadi 4,5%.
Pasar valuta asing sekarang berfokus tepat pada pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan, mengharapkannya memberikan kejelasan tentang prospek penurunan stimulus dan akhirnya kenaikan suku bunga.
“Jika ada, risiko dolar menuju pertemuan Fed minggu depan mungkin sedikit miring ke bawah jika pasar memperkuat pandangan mereka bahwa pengumuman tapering memang akan tertunda,” kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Pada Kamis malam aka nada laporan data penjualan ritel AS untuk bulan Agustus dapat menambah pandangan bahwa tapering mungkin akan dihentikan, karena rilis diperkirakan akan menunjukkan, bahwa penjualan melemah lagi pada bulan Agustus setelah jatuh pada bulan Juli. Pada basis bulan ke bulan, mereka terlihat 0,8% lebih rendah dibandingkan dengan erosi 1,1% bulan Juli.
Selain itu, jumlah individu yang mengajukan klaim manfaat pengangguran untuk pertama kalinya di AS juga terlihat meningkat menjadi 330.000 untuk pekan yang berakhir 11 September dari 310.000 untuk minggu sebelumnya.
