JAVAFX – Dolar AS memperpanjang penurunannya diawal pekan ini dan emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa karena investor mempertimbangkan memanasnya tensi hubungan AS dan China serta berhati-hati jelang pertemuan Federal Reserve.
Indeks dollar AS turun 0,8% ke level terendah satu setengah tahun ke level 93.760 atau Kembali melemah setelah melewati level terendah sebelumnya yang di sentuh pada bulan Maret.
Investor minggu ini akan mencari petunjuk dari pertemuan Federal Reserve tentang apa yang akan terjadi selanjutnya untuk kebijakan bank sentral di tengah harapan untuk akomodasi yang lebih maju. Itu terjadi ketika pembicaraan terus berlanjut di Washington mengenai RUU stimulus.
“Pertemuan FOMC bulan Juli harus memulai periode dari Agustus hingga pertengahan September di mana pasar harus memberi harga dalam kebijakan Fed yang semakin dovish dan berwawasan ke depan melalui suku bunga riil yang lebih rendah,” tulis ahli strategi Morgan Stanley termasuk Matthew Hornbach dalam sebuah laporan. “Ini seharusnya menguntungkan tingkat inflasi impas, mendukung aset berisiko, dan membebani dolar AS.”
Jadi tekanan untuk dolar bukan mereda tetapi semakin besar kedepannya dan investor mencari tempat aman ke safe haven seperti yen dan emas. Ketika dolar melemah mata uang utama rival dolar mencatat kenaikan. Euro menguat ke level tertinggi dua tahun di 1.1724 dan Pound juga menguat di 1.28576 menyamai level tertinggi sejak Maret.
Federal Reserve akan mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu setempat dan berakhir pada Rabu tengah malam atau Kamis jelang dini hari.