Dolar Melemah Merespon Penarikan Mundur Biden Sebagai Capres

0
107
US President-elect Joe Biden speaks during a cabinet announcement event in Wilmington, Delaware, on November 24, 2020. - US President-elect Joe Biden introduced November 24, 2020 a seasoned national security team he said was prepared to resume US leadership of the world after the departure of President Donald Trump. "It's a team that will keep our country and our people safe and secure," Biden said, introducing his picks for secretary of state, national security advisor, intelligence chief, and other key cabinet jobs"It's a team that reflects the fact that America is back. Ready to lead the world, not retreat from it," Biden said. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP)

Indeks dolar melemah menjadi dibawah 104.00 pada hari Senin, sebuah reaksi negative terhadap situasi politik di AS. Presiden Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan presiden Amerika Seriat dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat, tetapi Donald Trump saat ini terus memimpin dalam persaingan mereka.

Greenback paling melemah terhadap yen dan hanya melemah tipis terhadap euro dan pound. Pekan lalu, dolar naik tipis 0,3% karena data ekonomi AS yang kuat memberikan beberapa dukungan. Namun, sejauh ini masih turun sekitar 1,5% di bulan Juli karena menurunnya inflasi (CPI) memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.


Pasar juga berspekulasi mengenai dua penurunan lagi sebelum akhir tahun ini. Investor kini menantikan laporan-laporan penting ekonomi AS minggu ini termasuk indeks harga PCE, PMI awal, dan angka PDB kuartal kedua.

sementara Harga emas masih bergerak terbatas disekitar $2400.00. Harga ema minggu lalu mencetak rekor tertinggi baru di $2483.47 meski terkoreksi dibawah $2400.00 pada akhir pekan.
Prospek penurunan suku bunga dan ketidakpastian politik di Amerika Serikat bisa mendukung harga emas, dan kondisi sudah siap bagi emas untuk kembali mencapai rekor tertingginya sebelum akhir tahun 2024, kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com.