Dolar melemah di awal perdagangan Eropa Senin, mengurangi beberapa kenaikan minggu lalu setelah laporan nonfarm payrolls Jumat meredakan kekhawatiran tentang langkah awal Federal Reserve untuk mengendalikan kebijakan moneter akomodatifnya.
Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,2% lebih rendah pada 92,180, setelah jatuh sekitar 0,3% pada hari Jumat dari tertinggi tiga bulan. Pair USD/JPY turun ke 110,800an, EUR/USD naik tipis ke 1,18700, GBP/USD naik 0,1% menjadi 1,3851. Sedangkan AUD/USD yang sensitif terhadap risiko naik 0,1% pada 0,7533, menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia hari Selasa. , yang dapat melihat keputusan tentang nasib program pembelian obligasi dan target imbal hasil.
Dolar menguat untuk sebagian besar minggu lalu di tengah meningkatnya ekspektasi langkah awal Federal Reserve untuk menormalkan kebijakan moneter, mengingat lonjakan inflasi dan data ketenagakerjaan AS yang cukup kuat. Namun, laporan pekerjaan hari Jumat mengatakan bahwa nonfarm payrolls tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 850.000 pada bulan Juni, tingkat pengangguran juga lebih tinggi dari yang diharapkan dan laju pertumbuhan pendapatan per jam melambat, mengurangi kekhawatiran bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih cepat. dari yang diharapkan.
Laporan ini “mungkin tidak akan meyakinkan Federal Reserve untuk mengubah kebijakannya saat ini,” kata David I. Kass, Profesor Keuangan dengan Sekolah Bisnis Robert H. Smith di Universitas Maryland. Rentang perdagangan kemungkinan akan terbatas pada hari Senin, dengan pasar AS ditutup hari libur, dan perhatian kemungkinan akan beralih ke rilis risalah pertemuan Fed bulan Juni pada hari Rabu, ketika para pejabat membuka pembicaraan tentang pengurangan pembelian obligasi dan menunjuk pada kenaikan suku bunga yang akan datang lebih cepat dari sebelumnya.
Sementara itu harga emas menanjak naik melewati level $1790,00 pada Senin sore untuk mencoba menguji level resisten $1797,00 – 1800,00.
