Dolar bergerak melandai cenderung menurun pada Selasa pagi di sesi Asia. Investor mengharapkan kenaikan suku bunga tambahan dengan besaran yang sama ketika Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya menjadi 1%.
Indeks Dolar AS yang mengukur pergerakan greenback terhadap mata uang lainnya turun tipis 0,05% menjadi 103,632 dari level 104,19 semalam, yang merupakan puncak 20 tahun.
Pasangan mata uang USD/JPY turun tipis 0,05% menjadi 130,00. Pasangan AUD/USD turun tipis 0,01% ke 0,6955, Pasangan NZD/USD naik tipis 0,02% ke 0,6329. Pasangan USD/CNY turun 0,17% menjadi 6,7188. Shanghai semakin memperketat tindakan pengunciannya karena China mengulangi kebijakan nol-Covid-nya. Pasangan GBP/USD naik tipis 0,23% menjadi 1,2359. Bank sentral Inggris telah menaikkan suku bunga mereka untuk menjinakkan inflasi.
The Fed menyampaikan kenaikan suku bunga setengah poin pertama sejak tahun 2000 Kamis lalu. Bank of England juga menaikkan suku bunga menjadi 1% karena menurunkan keputusan kebijakannya pada hari itu, tertinggi sejak 2009. Imbal hasil Treasury 10-tahun AS telah naik ke level tertinggi sejak 2018 karena investor mengharapkan The Fed untuk secara agresif menekan inflasi. Karena investor mengharapkan kenaikan tambahan dengan besaran yang sama dari The Fed, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Senin bahwa ia tidak melihat kenaikan suku bunga 75-bps, mencatat beberapa tanda inflasi pendinginan.
Di depan data, investor sekarang menunggu Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) AS pada hari Rabu, serta Indeks Harga Produsen AS dan klaim pengangguran awal, yang akan jatuh tempo pada hari Kamis.