Dolar AS Lemas, Rally Emas Terus Berlanjut

0
161

JAVAFX – Dolar AS masih terus dihantui pelemahan terhadap beberapa mata uang dunia, semenjak adanya indikasi lemahnya pertumbuhan ekonomi AS pekan lalu. Di sesi sebelumnya, indeks dolar AS yang memperlihatkan performa pergerakan greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia ditutup turun pada level 96.59 setelah dibuka di level 96.75.

Faktor lain yang juga mempengaruhi pelemahan dolar AS datang ketika kondisi politik AS yang sedang dilanda ketidakpastian. Pasalnya, kampanye yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump pada tahun lalu diduga adanya campur tangan Rusia dalam pemilihan umum tersebut. Hal ini tentu bisa menjadi ancaman yang berkaitan dengan rahasia sebuah negara.

Sementara itu beberapa laporan penting dari wilayah Australia pada pekan ini terlihat memberikan dukungan untuk Aussie dolar dalam mengungguli dolar AS. Aussie dolar terus melejit, ketika pemulihan ekonomi nasional negeri Kangguru tersebut telah menemukan titik cerah dalam pertumbuhannya.

Tepat pada hari Rabu(7/6/2017), Biro Statistik Australia melaporkan bahwa pertumbuhan domestik bruto tengah mengalami kenaikan sebesar 0.6% pada laporan akhir kuartal pertama, setelah mengalami kenaikan sebesar 0.7% pada laporan sebelumnya.

Di sektor yang lebih khusus, tingkat pertumbuhan ekonomi telah mencatat kenaikan sebesar 0.3% di kuartal pertama setelah naik 1.1% di laporan sebelumnya. Sedangkan dalam basis tahunannya, tingkat pertumbuhan ekonomi telah mencatat kenaikan sebesar 1.7% di kuartal pertama.

Faktanya, data fundamental tersebut telah sejalan dengan pernyataan Bank Sentral Australia pada hari Selasa(6/6/2017) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah memiliki momentum pemulihan.

Sementara pada pergerakan harga komoditas dunia, harga emas telah mengalami rally yang panjang dalam beberapa waktu terakhir. Harga emas kontrak Agustus telah berhasil ditutup menguat di level $1.297.50 per troy ounce di hari Selasa kemarin. Daya tarik emas di mata investor saat ini telah meningkat, ketika daya lindung dalam berinvestasi dalam mata uang dolar AS terlihat beresiko.

Selain itu, para pelaku pasar komoditas blackgold tengah menanti laporan pasokan minyak AS yang dijadwalkan rilis pada pukul 21.30 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa pasokan minyak AS akan mengalami penurunan sebanyak 3.1 juta barel pada periode akhir 2 Juni.