Dolar Dilemahkan Yen, Krisis Italia Melanda

0
109
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar dilemahkan yen, krisis Italia melanda pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perwujudan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang masih ingin melemahkan mata uang AS tersebut.

Melihat pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS memberikan tekanannya kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1490, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3086, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7076 dan USDJPY ditutup melemah di level 113,17.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1489, GBPUSD bergerak di level 1,2932, AUDUSD di level 0,7088 dan yen di level 114,22.

Kondisi yen sempat melemah terhadap dolar AS setelah gejolak perang dagang sedikit mereda pasca Kanada sepakati dagang dengan AS dan revisi anggaran belanja Italia membuat aksi safe haven dolar memuncak semalam. Namun sejak akhir pekan lalu, yen terus menguat terhadap dolar karena efek jeleknya data payroll AS serta aksi bank sentral China yang awal pekan kemarin mengeluarkan paket bantuan ekonominya sehingga menimbulkan aksi safe haven termasuk safe haven ke yen. Yen sendiri terus menguat dan menjauh dari level terburuk 11 bulannya sejak akhir pekan lalu.

Pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa suku bunga Fed bisa naik di atas 3% dalam waktu 2 tahun mendatang karena ekonomi AS sangat kuat. Kondisi ini makin memantapkan keinginan investor untuk memiliki aset berlatar belakang asal AS. Yen sendiri sempat terkoreksi dengan melemah menyentuh level terlemahnya sejak 2011 atau sesaat seperti gempa Jepang 2011.

Sebelumnya yen terus bertahan dari gempuran dolar AS setelah Shinzo Abe dengan Presiden Trump mencapai sebuah kesepakatan yang membuat Jepang terhindar dari perang tarif dengan AS. Namun efek perang tarif sebelumnya sudah terasa sejak data survei tankan bulan lalu yang mengalami penurunan.

Sejauh ini pihak China masih gagal mencari kesepakatan baru dengan AS hari ini sehingga tensi perang dagang makin memanas. Begitu pula sebaliknya. Kondisi ini tentu membuat situasi menjadi tidak kondusif sehingga aksi safe haven bisa sewaktu-waktu terjadi.

Padahal kinerja ekonomi China juga sudah mulai merendah kualitasnya sehingga bisa mendorong pemberian bantuan likuiditas lebih besar. Harapannya aksi safe haven dolar tidak terjadi mengingat kondisi tensi perang dagang akan selalu diikuti oleh aksi safe haven karena inflasi di AS akan mengalami kenaikan sehingga keinginan naiknya suku bunga the Fed makin membesar.

Turunnya kinerja ekonomi dunia juga membuat keinginan memiliki dolar masih tinggi, apalagi krisis Italia masih akan menghalangi pound dan euro untuk pulih lebih bagus hari ini. Harapannya revisi anggaran Italia segera bisa diputuskan agar euro dan pound bisa pulih.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi