Dolar masih bertahan di level tertingginya baru-baru ini terhadap euro dan yen pada hari Rabu, menyusul penantian pasar atas hasil pertemuan Federal Reserve untuk mulai melepaskan stimulus era pandemi dan untuk menilai pandangan Ketua Jerome Powell terhadap tekanan inflasi.
Pergerakan pasar relatif kecil di Asia dan awal hari perdagangan Eropa di tengah pekan yang sibuk bagi bank sentral, dengan pertemuan Bank of England pada hari Kamis. Indeks dolar diperdagangkan tidak berubah pada hari ini di level 94,11, mendekati puncaknya 2021 di 94,563 yang dicapai bulan lalu.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan pengurangan program pembelian aset $120 miliar per bulan dalam pernyataan kebijakannya pada pukul 1 dini hari nanti Waktu Indonesia Barat. Pasar fokus pada petunjuk tentang apa artinya kenaikan suku bunga, setelah sebulan pergerakan pasar obligasi seismik untuk mengantisipasi kenaikan segera tahun depan.
Pasar akan mencermati penilaian inflasi Ketua Powell setelah bank sentral lain telah mengisyaratkan kebijakan yang lebih hawkish dalam menghadapi meningkatnya tekanan harga, meskipun apakah itu berarti kenaikan suku bunga dapat segera terwujud.
Terhadap euro, greenback juga diperdagangkan datar di $1,1579, dekat level terendah $1,1522 yang dicapai pada Oktober dan menjadi level terkuat dolar sejak Juli 2020. Dolar diperdagangkan di level 113,94 terhadap yen, mendekati level tertinggi empat tahun.
Aussie telah turun 1,2% terhadap dolar di sesi Selasa dan bertahan di level $0,7448 pada hari Rabu, naik 0,3% dari sesi pembukaan. Kiwi juga terseret 1% lebih rendah terhadap dolar AS, tetapi menemukan support pada hari Rabu dari data tenaga kerja Selandia yang kuat dan bertahan dengan kenaikan 0,3% di $0,7134.
Para pelaku pasar memperkirakan Bank of England akan naikkan suku bunga 15 basis poin pada hari Kamis, meskipun pound minggu ini cenderung melemah menunjukkan beberapa kegelisahan bahwa BoE mungkin mengecewakan pasar. Sterling jatuh ke level terendah dua minggu terhadap dolar AS di $1,3606.
