JAVAFX – Berita ekonomi yang dirilis pada hari Selasa(13/6/2017), indeks kepercayaan bisnis di Australia telah mengalami penurunan pada periode bulan Mei. Meski adanya indikasi pelemahan pada sentimen bisnis tersebut, namun tidak memberikan pengaruh besar terhadap rally dolar Australia untuk bergerak di jalur hijau.
Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh National Australia Bank Limited menyebutkan bahwa indeks kepercayaan bisnis Australia mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 7 di bulan Mei dari 13 di bulan April. Hasil tersebut nyatanya telah melampaui perkiraan pasar sebelumnya, dimana survei ekonom memperkirakan bahwa indeks kepercayaan bisnis Australia akan turun menjadi 10.3 di bulan Mei.
Pasca dirilisnya data tersebut, pasangan AUDUSD pada perdagangan Asia Selasa pagi terpantau bergerak naik 0.24% dengan diperdagangkan pada level 0.7559. Pada pagi ini pula, rentang pergerakan AUDUSD sendiri telah bergerak menyentuh level terendah di 0.7540 dan level 0.7565 untuk level tertingginya. Dolar Australia terus melaju di jalur hijau dengan bergerak mengungguli dolar AS, setelah ditutup menguat di sesi sebelumnya pada level 0.7541. Tercatat bahwa pergerakan dolar Australia kemarin telah mengalami kenaikan kurang lebih 18 poin, pasca dibuka pada level 0.7523.
Memasuki perdagangan ke dua pada minggu ini, atensi pasar tengah berfokus kepada sebuah laporan pertumbuhan inflasi di wilayah Inggris dengan dilanjutkan dengan sentimen ekonomi di wilayah Jerman dan zona euro. Selanjutnya, menjelang perdagangan di sesi AS, pasar nantinya juga menantikan laporan pertumbuhan inflasi produsen dari negeri Paman Sam. Data tersebut dijadwalkan rilis pada pukul 19.30 WIB, dimana survei ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan inflasi produsen AS akan bergerak flat atau 0.0% di bulan Mei.
Dengan demikian, padatnya jadwal laporan ekonomi dari berbagai negara hari ini diperkirakan akan mampu memicu pergerakan pasar forex maupun komoditas global. Khusus untuk pasangan AUDUSD, laporan pertumbuhan inflasi produsen AS dapat menjadi faktor utama gejolak pergerakan sebelum penutupan perdagangan Selasa ini.
Sumber Data: forexfactory, tradingeconomics
Gambar : sbs