Dolar Australia Melejit Terbantu Data Tenaga Kerja Australia

0
151

JAVAFX – Dolar Australia melejit terbantu data tenaga kerja Australia yang dilaporkan membaik tadi pagi, seakan melanjutkan penguatannya semalam pasca Fed meeting.
Sedangkan yen tidak banyak bergerak hari ini, demikian pula China yuan, sepertinya kedua mata uang utama Asia ini terbius oleh kenaikan suku bunga the Fed dan bingung dengan rencana the Fed yang akan mengurangi defisit neraca besarnya.

AUDUSD diperdagangkan di level 0,7618 atau naik 0,38% dibandingkan penutupan kemarin, sedangkan USDJPY sedang berada di level 109,57 atau turun 0,02%.
Indeks dolar yang membandingkan greenback atau dolar AS dengan 6 mata utama dunia lainnya, sedang melemah 0,03% di level 96,88.

Data tenaga kerja Australia terlapor pagi tadi dengan hasil situs slot online bahwa tambahan tenaga kerja Australia bertambah 42 ribu orang, atau lebih besar dari perkiraan pasar yang bertambah 10 ribu pekerja. Sedangkan participation rate bulan lalu menjadi 64,9%, atau diatas perkiraan pasar 64,8% data tingkat pengangguran Australia bulan lalu menjadi 5,5% atau turun dari bulan sebelumnya dan dari perkiraan pasar 5,7%.

Menurut kepala ekonomis dari Suncorp, Steven Mirch bahwa data tenaga kerja Australia secara tradisional menunjukkan situasi yang bergejolak, namun tren tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir terus membaik dan mendukung suku bunga bertahan di angka sekarang, 1,5%. Seperti kita ketahui bahwa suku bunga Reserve Bank of Australia telah bertahan di level tersebut sejak Agustus 2016.

Mirch juga menyatakan bahwa kali ini data tenaga kerja Australia tetap ketat, dan merupakan bulan ketiga data tersebut selalu membaik dan juga selalu dilaporkan lebih baik dibanding perkiraan pasar.

Sebelumnya dari Selandia Baru telah rilis data GDP kuartal pertama yang melaju 0,5%, atau masih dibawah perkiraan pasar yang melaju 0,7%. Sedangkan pertumbuhan GDP tahunan Selandia Baru berada di angka melaju 2,5%, atau masih dibawah perkiraan pasar 2,7%. Kiwi dolar diperdagangkan di level 0,7248, atau turun 0,29% setelah data GDP tersebut dirilis.

The Fed semalam menaikkan suku bunganya menjadi 1,25% dan angka tersebut sudah sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Kenaikan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin tersebut terjadi setelah 3 bulan lalu the Fed menaikkannya juga, dan Yellen juga menyatakan bahwa kenaikan ke 3 kemungkinan masih bisa terjadi di tahun ini serta 3 kali lagi di tahun 2018.

Dalam dengar pendapat bersama media setempat, Janet Yellen juga mengungkapkan bahwa bank sentral AS sudah mulai menjalankan amanat negara untuk segera menjalankan proses mengurangi defisit neraca AS sebesar $4,5 trilyun. Yellen juga menyatakan bahwa pasar global tidak perlu cemas terhadap masa depan ekonomi AS karena pasar tenaga kerja AS sedang ketat, sehingga target inflasi 2% dari the Fed masih dapat dicapainya.

Sebelum Fed meeting berakhir, dolar atau greenback tertekan habis setelah melihat data ekonomi AS menunjukkan kondisi yang menurun. Data CPI AS turun 0,1% di Mei lalu setelah harga energi menurun, tiket pesawat turun dan harga pakaian juga turun.
Sedangkan penjualan eceran AS mengalami penurunan terbesar sejak 16 bulan terakhir ini.

Sumber berita: Forex Factory, FXStreet, Investing, Marketwatch
Sumber gambar: Rter.info