JAVAFX – Dolar AS wujudkan pelemahannya pasca rontoknya pasar saham AS pada perdagangan hari ini di mana potensi pelemahan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih ada sebagai bentuk aksi melawan safe haven.
Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1517, GBPUSD ditutup menguat di level 1,3198, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7053 dan USDJPY ditutup melemah di level 112,22.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1571, GBPUSD bergerak di level 1,3229, AUDUSD di level 0,7076 dan yen di level 112.17.
Nilai dolar AS kurang membaik pada perdagangan sebelumnya meskipun data inflasi produsen AS membaik. Perseteruan Presiden Trump dengan the Fed berlanjut kembali. Ini bermula dari cerita bank sentral AS yang sudah menaikkan suku bunganya yang ketujuh disertai pula dengan pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa ekonomi AS sangat butuh kenaikan suku bunga. Situasi ini sempat membuat Presiden Donald Trump gusar dan menyayangkan tindakan bank sentralnya.
Trump menyatakan bahwa the Fed sudah gila dan menjadi penyebab bursa saham turun drastis semalam. Sekitar lebih dari 4% bursa AS terkoreksi dan kondisi ini telah membuat aksi melepas dolar secara besar-besaran terus berlangsung.
Pasar biasanya bereaksi sejenak atas hasil komentar Trump, namun melanjutkan aksi beli dolarnya setelah data-data ekonomi AS membaiknati malam. Kondisi ini makin dipersulit dengan pernyataan Powell lagi bahwa ekonomi AS sangat kuat dan AS masih butuh kenaikan suku bunga selanjutnya. Dan perang tarif memang masih berlangsung dan makin memanas ditandai dengan saling berbalas aksi tarif baik dari AS maupun dari China.
Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Nanti malam akan melihat bagaimana inflasi terakhirnya, jika naik maka peluang penguatan dolar masih ada.
Proses Brexit yang sudah memasuki babak akhir, akan menjadi titik masuk bagi pulihnya pound serta euro. Jalan panjang Brexit menjadi taruhan utama bagi proses politik Inggris sehingga kredibilitas nilai mata uangnya sangat dipertaruhkan dalam perundingan tersebut.
Euro sendiri sedang diujung tanduk dengan terkait masalah anggaran Italia, namun Brexit bisa sedikit membawa pulihnya euro jika memang ada kesepakatan baru.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi