Dolar AS Tertekan Sejenak Jelang Rilis Data Inflasi

0
111
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Dolar AS tertekan sejenak jelang rilis data inflasi AS pada perdagangan hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS ini sepertinya memang masih ada sebagai bentuk aksi mencari aset pengamanan.

Secara umum di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1640, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3075, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7205 dan USDJPY ditutup menguat di level 113,38.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1648, GBPUSD bergerak di level 1,3078, AUDUSD di level 0,7215 dan yen di level 113.50.

Nilai dolar AS sangat membaik pada perdagangan sebelumnya setelah bank sentral AS menaikkan suku bunganya yang ketujuh di pekan ini disertai pula dengan pernyataan ketua the Fed Jerome Powell bahwa ekonomi AS sangat butuh kenaikan suku bunga. Situasi ini sempat membuat Presiden Donald Trump gusar dan menyayangkan tindakan bank sentralnya.

Pasar sempat bereaksi sejenak dengan hasil komentar Trump, namun melanjutkan aksi beli dolarnya setelah data pertumbuhan ekonomi AS tercatat terbaik dalam 4 tahun terakhir. Serta data pesanan barang AS yang juga naik. Kondisi ini makin diperparah dengan pernyataan Powell lagi bahwa ekonomi AS sangat kuat dan AS masih butuh kenaikan suku bunga selanjutnya. Kondisi ini membuat dolar semalam reli panjang terhadap mata uang utama dunia, termasuk yen.

Beberapa bak sentral dunia telah ikut jejak the Fed untuk menaikkan suku bunganya sehingga siang ini pasar sediki melakukan perlawanan terhadap dolar. Hongkong, Kanada dan Indonesia sudah menaikkan suku bunganya. China dan Jepang belum sehingga yuan dan yen kali ini masih tertekan. Euro bertahan setelah Draghi menyatakan inflasi zona euro mulai naik.

Dan perang tarif memang sedang berlangsung dan makin memanas ditandai dengan saling berbalas aksi tarif baik dari AS maupun dari China. Sebelumnya indeks dolar menjaga ritme positifnya selama ini di mana proses perang dagang memberikan arti bahwa harga barang yang terkena tarif baru dari Presiden Trump khususnya harga barang di AS, akan mengalami kenaikannya. Sisi kenaikan inflasi di AS tentu akan mendatangkan dukungan yang kuat terhadap rencana kenaikan suku bunga the Fed yang bisa naik secara bertahap lagi. Nanti malam data core pce AS akan rilis di mana data ini merupakan data patokan inflasi the Fed.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi