JAVAFX – Dolar AS menekan sejenak jelang rencana selesainya Brexit pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai upaya investor menangkap sinyal kuat bahwa mata uang AS haruslah mulai dikuatkan disaat pasar melihat kepastian kenaikan suku bunga Fed.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanan kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1558, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3153, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7111 dan USDJPY ditutup menguat di level 112,18.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1543, GBPUSD bergerak di level 1,3104, AUDUSD di level 0,7102 dan yen di level 112,07.
Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi pelemahannya terhadap dolar AS di mana ini merupakan bentuk perlawanan pasar dari pergerakan pekan sebelumnya yang di mana indeks dolar atau greenback menguat cukup besar sebagai upaya investor yang melihat ekskalasi keinginan kenaikan suku bunga Fed yang akan terjadi beberapa kali sehingga investor lebih menyukai untuk mengoleksi mata uang AS tersebut.
Faktor masih gagalnya perundingan Brexit juga sangat mempengaruhi sentimen dari euro dan pound yang ingin menguat terhadap dolar AS. Diberitakan proses Brexit bisa memberikan berita positif di pekan ini yaitu masalah ini akan selesai. Proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa diharapkan bisa berjalan lancar dan ada ini harapan bagi pound dan euro untuk pulih semakin besar di kemudian hari. PM May sejauh ini masih terus berusaha menyelesaikan masalah perbatasan dengan Irlandia yang terus mengganjal Brexit. Namun Boris Johnson selalu mengatakan bahwa sebaiknya Inggris ikut kesepakatan Kanada atau lebih baik mundur dari perbatasan Irlandia.
Pound memang berat langkahnya seperti juga yen yang masih enggan bergerak menguat lebih besar pasca kesepakatan dagang antara AS dengan Jepang berhasil disetujui mengenai pencegahan masalah manipulasi mata uang setiap intervensi pasar valuta asing di pasar Jepang untuk menjaga yen tetap naik. AS sangat marah jika Jepang melakukan intervensi pasar dan mencegah yen menguat.
Sebetulnya dolar sempat menguat setelah the Fed menyatakan bahwa suku bunga atau Fed fund rate mereka naik ketujuh kalinya sejak krisis 2008 lalu sebesar 25 bps menjadi 2,25% di bulan ini. Jerome Powell juga menyatakan bahwa suku bunga naik sangat dibutuhkan ekonomi AS demi masa depan, sehingga ada peluang bahwa suku bunga masih bisa naik lagi.
Namun Presiden Trump mengungkapkan kekecawaannya lagi terhadap kebijakan yang diambil the Fed yang mudah menaikkan suku bunganya. Trump menghimbau Powell untuk berbicara dengan dirinya jika ingin menaikkan suku bunganya.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi