Dolar AS Melemah, Harga Emas Ganti Menguat

0
77

JAVAFX – Harga emas berjangka menguat dan menetap di level tertinggi mereka dalam tujuh setengah tahun pada hari Kamis (09/04/2020). Sentiment positif bersumber dari melemahnya dolar AS yang turun di belakang rencana pinjaman baru Federal Reserve untuk mendukung ekonomi dari AS hantaman wabah Corona.

Fed pada hari Kamis merilis program pinjaman baru dan mendukung yang sudah ada dalam upaya untuk memberikan $ 2,3 triliun untuk meningkatkan perekonomian. Fed berusaha untuk “memberikan bantuan dan stabilitas sebanyak yang bisa” selama periode ini di mana orang Amerika tinggal di rumah untuk menghentikan penyebaran pandemi, ungkap Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Langkah ini memberikan dampak pelemahan Dolar AS dalam jangka panjang. Ini menjadi sentiment bullish bagi emas yang ekstrim.

Disisi lain, data klaim pengangguran AS menunjukkan kenaikan, sebesar 6,6 juta pada minggu pertama April. Total warga AS yang kehilangan pekerjaan dalam waktu kurang dari sebulan menjadi 16,8 juta.

Denga latar belakang itu, Indeks Dolar AS turun 0,6% pada 99,52. Sementara harga emas untuk kontrak bulan Juni di Comex naik $ 68,50, atau 4,1%, menjadi menetap di $ 1,752.80 per ounce pada transaksi Kamis setelah diperdagangkan setinggi $ 1,754.50. Ini menandai penyelesaian kontrak paling aktif tertinggi sejak Oktober 2012 menurut data FactSet.

Pasar dibanjiri dengan uang tunai dari bank sentral di seluruh dunia yang menggelembungkan harga emas pada waktu yang sangat tidak menentu ini. Sebagaimana pada perdagangan sehari sebelumnya, dimana harga emas naik pada hari Rabu setelah risalah dari pertemuan 3 Maret dan 15 Maret Federal Reserve menunjukkan bahwa skenario terburuk staf Fed adalah bahwa pemulihan ekonomi tidak akan berlangsung sampai tahun depan.

Bahkan sebelum kepanikan akibat wabah Corona muncul, krisis ekonomi, keuangan, dan moneter tidak dapat dihindari dan pandemi ini mempercepat dan memperburuk krisis yang tak terhindarkan ini. Emas mengungguli aset lainnya dan telah menghasilkan pengembalian dolar 12% pada tahun 2020 hingga saat ini, dan kinerja yang unggul akan terus berlanjut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang. Ada asumsi bahwa harga bisa mencapai $ 5.000 per troy ons dalam satu atau dua tahun mendatang.

Perdagangan reguler di Comex akan ditutup secara efektif pada hari Jumat karena libur Jumat Agung.